BERITABANJARMASIN.COM - Pemprov Kalsel bersama Pemkot Banjarmasin gandeng sejumlah stakeholder untuk percepatan pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat.
Pada aksi kolaboratif yang digelar Sabtu, (3/5/2025) itu warga dapat menukarkan sampah terpilah dengan sembako di halaman eks Kantor Gubernur 0 KM Banjarmasin.
Gubernur Kalsel, Muhidin, yang hadir bersama Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman dan Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR, menegaskan pentingnya percepatan penanganan sampah.
“TPA Basirih sudah dipasang police line oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Kegiatan seperti ini harus terus berlanjut agar volume sampah bisa ditekan,” ujarnya.
Gubernur menyebut inisiatif ini melibatkan pembiayaan dari dana CSR sejumlah perusahaan seperti Adaro dan Bank Kalsel.
Program bank sampah ini, lanjutnya, berhasil menekan tonase sampah dari 600 ton menjadi di bawah 300 ton per hari. Ia menargetkan angka itu bisa turun hingga di bawah 200 ton jika masyarakat konsisten memilah sampah dari rumah. “Yang layak bisa dijual ke bank sampah, sisanya baru dibuang ke TPA,” tambah Muhidin.
Pemprov juga telah meminjamkan alat berat ke Kabupaten Barito Kuala untuk membuka lahan TPA baru di Marabahan. Pemkot Banjarmasin diminta mengkaji ulang rute pembuangan ke wilayah tersebut demi efisiensi.
Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR menyatakan dukungan penuh terhadap langkah ini dan menggarisbawahi pentingnya peran sektor swasta. “Kami akan dorong CSR perusahaan untuk fokus pada edukasi dan sosialisasi pemilahan sampah,” kata Yamin.
Ia juga menyatakan bahwa pengelolaan sampah tidak boleh berhenti pada tahap pemilahan, tetapi harus dikembangkan hingga menjadi produk bernilai tambah. “Sampah bukan hanya dipilah, tapi harus bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna,” tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar