PTM Terbatas, Pengamat Pendidikan Kalsel: Banyak Orang Tua Murid Belum Siap | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 07 Januari 2022

PTM Terbatas, Pengamat Pendidikan Kalsel: Banyak Orang Tua Murid Belum Siap

ilustrasi: radioidola

BERITABANJARMASIN.COM Pengamat pendidikan Kalsel menilai ketidaksiapan dalam pembelajaran tatap muka (PTM) justru datang dari orang tua siswa.

Hal ini disampaikan pengamat pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Chairil Paif Sapani. Menurutnya pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota termasuk sekolah sudah sangat siap melaksanakan PTM terbatas dengan mengharuskan vaksinasi bagi guru maupun peserta didik. "Secara aturan kesehatan tatap muka bisa dipenuhi tinggal orang tua siswa," ucapnya, Kamis (6/1/2022).

Menurutnya masih banyak orang tua siswa yang masih enggan untuk bervaksin juga berpengaruh terhadap pelaksanaan PTM terbatas. Maka, menurutnya jika tatap muka terbatas dilaksanakan setiap sekolah harus juga membentuk tim yang selalu mengamati kalau ada siswa bergejala atau tidak bergejala.

Sehingga ujarnya jika siswa tersebut bergejala boleh disimpulkan yang pertama bukan di sekolah tapi dari rumahnya maka segera pihak sekolah melaporkan ke puskesmas terdekat untuk ditracking. 

Hal ini menurutnya bisa saja terjadi, karena berdasarkan data sampai tanggal 2 Desember 2021 tadi wilayah Kalsel bukan zero kasus Covid-19 namun masih ada 13 orang dalam perawatan.

Tersebar di Kabupaten Banjar 1 orang, Barito Kuala 3 orang, Kab Tapin 3 orang, Kab Tabalong 1 orang, Kab Balangan 1 orang dan Banjarmasin 4 orang. "Seperti di Banjarmasin yang dirawat, namun keluarganya kan keluar masuk rumah sakit ," ucapnya.

Sehingga menurut pengamatannya dari pihak pemerintah daerah dan sekolah sudah siap dan dirinya mengaku setuju untuk digelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Adapun ketidakinginan orang tua siswa untuk divaksin ini ujarnya karena dari awal sudah termakan hoax. Sehingga informasi yang memberitakan kebenaran tentang vaksin tidak berbahaya justru melindungi diri itu tidak masuk kepada mereka. "Karena dari awal berita hoax itu sudah masuk ke pikiran mereka," ucapnya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner