BERITA SORE: Kamis 25/11/2021 | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 25 November 2021

BERITA SORE: Kamis 25/11/2021

 

Pak Syaberan, Guru Honorer Di Banjarmasin Yang Mengabdi Selama 37 Tahun



Kesejahteraan profesi guru non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) alias honorer perlu mendapat perhatian.

Seperti Syaberan Has (62), seorang guru honorer yang beralamat di Jalan Pekapuran Raya Ujung Kelurahan Pekapuran Kota Banjarmasin, selama ini mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) SN Karang Mekar Satu.


Syaberan tercatat resmi mengajar sebagai guru honorer sejak 1984 hingga sekarang. Sudah 37 tahun mengajar, Syaberan hanya mendapatkan upah Rp1.050.000 per bulan dari uang bantuan oprasional sekolah (BOS) yang disisihkan.


Dengan upah yang diterimanya tentu saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama isteri dan ketiga anaknya.


Syaberan juga udah sering kali mencoba keberuntungan dengan mengikuti seleksi CPNS setiap tahunnya, namun apalah daya keberuntungan tidak berpihak berkali kali seleksi diikuti namun tak satupun yang lolos. "Tidak kecewa dan saya jadikan pengalaman," ungkapnya, Kamis (7/10/2021).


Di usianya yang sudah 62 tahun untuk seorang PNS tentu saja sudah pensiun, namun karena sebagai guru honorer diusia yang sudah senja Syaberan masih tetap mengajar.


Syaberani juga sangat bersyukur di usia senjanya masih tetap mengajar, selain itu dia sangat menikmati profesinya sekaligus menjadi hobi. "Sampai usiaku habis Insya Allah terus mengajar," ucapnya.


Bahkan dirinya sudah tak lagi memikirkan gaji yang diterima karena saking cinta dengan profesinya. "Tidak usah dipikirkan nikmati rezeki pasti ada saja," tuturnya.


Sebagai guru honorer yang sudah puluhan tahun tentu saja banyak mencetak generasi muda yang saat ini sudah menjadi orang-orang hebat seperti menjadi TNI/Polri, bahkan pejabat pemerintah.


Syaberan sendiri di SDN SN Karang Mekar Satu, dari dulu sampai saat ini masih mengajar mata pelajaran pendidikan Al Quran (PA).


Dia juga dikenal saat mengajar sebagai sosok yang humoris, tegas dan sayang pada anak anak. Di usianya yang sudah tak lagi muda, Syaberan masih terlihat gagah dan sehat, meski matanya sempat dioperasi akibat katarak yang dideritanya.


Tidak hanya mengajar di sekolah dia juga mengajar les mengaji untuk anak anak di kampungnya baik datang ke rumah maupun mendatangi kerumah masing-masing.


Rutinitas tambahan ini dia lakukan seminggu tiga kali selepas selesai mengajar di sekolahan. 


"Buat tambahan pemasukan jadi cukup saja perbulannya, habis ashar pada datang kerumah, habis maghrib aku yang mendatangi," ujarnya.


Saat ini Syaberan memiliki tiga orang anak. Anak pertama sudah bekerja, sementara nak kedua duduk di bangku kuliah, dan anak terkahir masih sekolah.


Hanya sebatas harapan kepada pemerintah baik pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah pusat agar upah yang diterima guru honorer bisa lebih diperhatikan lagi. "Semoga pemerintah ada perhatian terhadap guru honorer supaya lebih semangat lagi," tutupnya. (fitri/sip)


Disbudpar Banjarmasin Bakal Tambah Kursi Dan Meja Di Kawasan Siring Piere Tendean





BERITABANJARMASIN.COM - Sukses melaksanakan simulasi pembukaan kawasan Siring Piere Tendean beberapa waktu lalu, Disbudpar Kota Banjarmasin bakal menambah fasilitas umum.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Al-Hak pihaknya akan menyediakan meja dan kursi di kawasan pasar terapung itu.

Hal itu bertujuan memberikan kenyaman bagi pengunjung untuk bersantai menikmati kawasan wisata itu. "Disesuaikan dengan kapasitas untuk memudahkan pengunjung bersantai dan bagi mereka yang tidak ingin duduk di lantai," paparnya, Kamis (25/11/2021).

Kemudian pihaknya juga meminta adanya penambahan lima unit tempat sampah di kawasan pasar terapung. Meskipun sampah dari pengunjung masih bisa terkontrol karena keterbatasan kunjungan.

Selain itu, pihaknya juga akan menempatkan meja vaksinasi Covid 19 di depan kawasan tersebut. Untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung yang belum bervaksin. (arum/sip)


Tiga Kelurahan Di Banjarmasin Deklarasikan SBAS/ODF



BERITABANJARMASIN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarang atau Open Defecation Free (ODF) untuk Kelurahan Kebun Bunga, Pemurus Luar dan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Tengah yang berlangsung di Halaman Mesjid Al Mu'minin, Rabu 24/11/21.

Kegitan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Banjarmasin, H Arifin Noor didampingi Camat Banjarmasin Timur, H Muhammad Noor, Camat Banjarmasin Tengah, Diyanoor serta SKPD dan Lurah terkait.

Dalam kegiatan itu, Wakil Walikota Banjarmasin, H Arifin Noor menyambut baik Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBAS) atau Open Defecation Free (ODF) tahun 2021 di dua lokasi tersebut.

"Bertujuan untuk mengajak masyarakat melakukan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan deklarasi atas perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di wilayahnya," paparnya.

Selain itu, H Arifin Noor juga memberikan apresiasi dan pengakuan atas usaha masyarakat Kelurahan Antasan Besar, Kelurahan Pemurus Luar, dan Kelurahan Kebun Bunga, agar dapat terus menjaga kelurahannya tetap ODF (Bebas Buang Air Besar Sembarangan).

"Diharapkan kelurahan lain juga bisa segera mendeklarasikan daerahnya untuk menjadi Kelurahan ODF," pesannya.

Kemudian, Ia menjelaskan Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarang itu akan dipantau setiap saat sehingga menjadi indikator sebagai kota sehat dan akan diawasi serta dicek sebaik mungkin oleh pihak terkait.

"Mudah-mudahan itu sesuai dengan target kita sesuai dengan RPJM kita, mudah-mudahan 3 sampai 4 tahun kedepan bisa kita lakukan pembenahan ini semua," pungkasnya. (Diskominfotik-Bjm).


Buruh Kalsel Unjuk Rasa, Minta Kenaikan Upah



BERITABANJARMASIN.COM - Massa buruh kembali menyambangi DPRD Kalsel Kamis (25/11/2021). Mereka meminta kenaikan upah diperhatikan Pemprov Kalsel.

Dalam aksi tersebut, kaum buruh meminta Gubernur Kalsel datang langsung menemui dan hadir di tengah-tengah mereka.

Koordinator aksi buruh, Sumarlan mengatakan Gubernur Kalsel perlu mementingkan nasib buruh.

Pihaknya ujar Sumarlan juga mendesak agar dianulirnya Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalsel Nomor 184.44/0741/KUM/2021 tentang Penetapan UMP Kalsel.

Pihaknya tidak mau bubar dan tetap menunggu kehadiran Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menemui mereka dan sebelum keinginan tidak dipenuhi maka pihaknya akan terus memperjuangkan.

Sementara itu Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel, Yuyun Hendarto menyoroti kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang naik hanya 1,01 persen atau Rp29.000 dan dinilai tidak berpihak terhadap kaum buruh.."DPRD ini harusnya juga memperjuangkan, jangan hanya menampung aspirasi saja," soraknya.

Pemerintah pusat sendiri melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) membuat formulasi upah minimum mengacu UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya, yaitu PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi mengatakan pada prinsipnya mendukung kenaikan UMP di Kalsel namun pertimbangannya tingkat inflasi dari tahun ke tahun tapi secara prosedural Kemenaker itu tidak memberi ruang kepada gubernur untuk menaikan UMP diatas rata-rata nasional, yakni 1,09 persen.

Namun yang jadi pertanyaan kita terang Firman apakah nantinya gubernur bisa mencari solusi untuk menyiasati secara hukum membuat kemungkinan ada peningkatan UMP itu, sementara Kemenaker tegas menyatakan tidak ada kenaikan UMP diatas 1,09 persen.

DPRD, kata ia, tidak ada kewenangan soal kenaikan UMP ini karena kewenangan itu ada di pemerintah dan dewan pengupahan.

Adapun aksi unjuk rasa itu berbarengan dengan rapat Paripurna DPRD Kalsel dengan agenda pengesahan APBD 2022. Rapat tersebut hanya dihadiri Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar. 

Dari informasi Gubernur maupun wakilnya, Muhidin tidak hadir karena sedang tidak berada di Banjarmasin. (maya/sip)






Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner