BERITABANJARMASIN.COM - Kabag Perekonomian Setdakot Banjarmasin H Rusdi Aziz menanggapi melambungnya harga Elpiji tiga kilogram di Kota Banjarmasin.
Hal ini menurutnya disebabkan jalur distribusi ke Banjarmasin masih terhambat akibat banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kalsel. Hingga hari ini (26/2/2021) kelangkaan gas "melon" masih terjadi di beberapa kawasan
"Karena jalur pengangkutan terkendala disamping faktor cuaca, suplai gas Elpiji ke Pertamina terganggu," ujarnya.
Diketahui kebutuhan gas Elpiji 3 kilogram di Banjarmasin sebanyak 19.000, dengan angka tersebut saat ini Pertamina hanya mampu memasok 17.000-an tingkat distributor hingga pangkalan. Namun dari angka tersebut jauh sudah mencukupi kebutuhan masyarakat penerima kartu kendali gas Elpiji tiga kilogram. Itu berarti seharusnya tidak terjadi kelangkaan di Banjarmasin.
Hal ini pun direspon Rusdi, dimana pemerintah kota akan melakukan penelusuran lebih intens kepada para pedagang eceran hingga rumah makan (restoran) melalui razia yang akan digelar.
Apabila ditemui oknum yang terbukti melakukan penyelewengan maka akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku. "Kami akan melakukan penelusuran kemana larinya ini karena seharusnya mencukupi, tentunya dilaksanakan setelah keadaan normal kembali," terang dia.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Faisal Hariyadi yang akan turut melakukan pengawasan sesuai fungsi legislatif.
Lanjutnya, untuk mengatasi kelangkaan dan melambungnya harga elpiji saat ini, pemerintah kota menggelar operasi pasar yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.
Selain itu dipaparkan Faisal pemerintah menemukan ada indikasi kecurangan dalam penjualan gas melon ini yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Ia pun meminta tim pengawas di Pemko dapat bekerja maksimal dan bertindak tegas bagi masyarakat yang tidak berhak mendapatkan.
"Penggunaan diperuntukkan bagi masyarakat pra sejahtera, jangan sampai ada oknum lain yang memanfaatkan termasuk ASN," katanya. (maya/sip)
Posting Komentar