BERITABANJARMASIN.COM - Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira mengemukakan Perubahan APBD TA 2020 akan difokuskan pada pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dengan mengoptimalisasi anggaran yang ada.
Untuk penanganan Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalsel telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp400 miliar dari recofusing dan realokasi anggaran yang telah dilakukan.
Dirinya menyebut, di APBD perubahan 2020 Pemprov belum bisa berbuat banyak karena selain disebutkan diatas juga terjadi penurunan pendapatan khususnya bersumber dari pusat.
Meskipun menyisakan Silpa, namun belum menutup kebutuhan seluruh dana yang dipangkas atau dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Disamping itu, beberapa proyek infrastruktur di Kalsel ikut mengalami perlambatan namun begitu untuk skala prioritas tetap dijalankan.
Kendati demikian, Pemprov berupaya semaksimal mungkin mengoptimalkan anggaran yang ada di bidang kesehatan baik sarana dan prasarananya maupun kecukupan Alkes didalamnya.
"Selama vaksin virus ini belum ditemukan, kita harus berjibaku melawan penyebarannya dengan penguatan sistem kesehatan," ujarnya (27/8/2020).
Selain itu, pemprov juga berupaya menjaga kemampuam daya beli masyarakat agar tidak lebih terpuruk lagi dan memulihkan UMKM yang paling terdampak akibat Covid-19.
"Kita ingin UMKM ini masih tetap bertahan, dan berupaya memulihkan kembali sebagai bagian dari meningkatkan PAD," terang Plt Sekdaprov Kalsel tersebut. (maya/sip)
Posting Komentar