BERITABANJARMASIN.COM - Anak- anak zaman sekarang di Kalimantan Selatan barangkali sudah jarang mendengar kuliner nikmat khas Banjar yang satu ini. Kuliner itu adalah Apam Batil. Jika di daerah Banjar Kuala disebut Surabi. Apam Batil adalah kuliner nenek moyang suku Banjar, dan cara makannya biasa menggunakan tangan alias bakucau dalam bahasa Banjar.
Apam Batil sendiri konon berasal dari daerah hulu sungai Kalimantan Selatan, daerah Kandangan dan sekitarnya. Kuliner dengan bahan tepung terigu dan sejenis dengan kue serabi ini memang kalah populer jika dibanding kuliner modern masa kini. Seperti burger, donut, ataupun kue bolu misalnya.
Apam batil paling nikmat jika disantap pagi-pagi. Apalagi diguyur dengan kuah gula aren. Nikmat sekali rasanya. Dulu orang-orang tua menyantap Apam Batil dengan cara unik yaitu menggunakan tangan. Kalau dalam bahasa Banjar disebut bakucau.
Dengan cara bakucau, bagi umat Muslim juga sekaligus menjalankan sunnah Rasulullah. Bahkan berdasarkan penelitian, makan menggunakan tangan ternyata bagus untuk pencernaan. Nah bagi yang belum terbiasa, bisa menggunakan sendok.
Sensasi makan Apam Batil dengan bakucau adalah saat menyeruput kuah gulanya. Karena tidak menggunakan sendok, kuah langsung dihirup dari piring tempat kita memakan Apam Batil. Puas sekali menghirup kuah langsung dari piringnya ini.
Saat ini Apam Batil keberadaannya masih bisa ditemukan. Di daerah Martapura dan Banjarbaru misalnya masih ada penjual Apam Batil di dalam pasar tradisional. Harganya pun tak menguras dompet. Sudah pernah mencobanya? Jika anda ingin menyantap Apam Batil sambil bakucau, pastikan tangan ada dicuci terlebih dahulu. He-he-he. [orin/sip]
photosource: upakayu.com
