Sempat
sakit tak kunjung sembuh, pemuda ini mencoba obat-obatan herbal alami, dan
sembuh. Dari sanalah ia tertarik dengan obat herbal, belajar dan kemudian
menjualnya. Kini meskipun masih mahasiswa, ia sudah berpenghasilan tujuh juta
rupiah per bulan dari jualan obat herbal.
Berpenghasilan
Tujuh Juta Rupiah Per Bulan
Tangan
gempalnya nampak cekatan mengemas obat-obatan herbal ke dalam kotak-kotak yang dipersiapkannya.
Banyak sekali obat herbal yang dijualnya, mulai dari madu, minyak zaitun,
ekstrak jintan hitam, kopi herbal pasak bumi, hingga minyak burung butbut yang
terkenal khasiatnya. Pelanggan obat-obat herbal yang sudah berstandar resmi
BPOM dan MUI tersebut cukup banyak, bahkan tak jarang memesan dalam jumlah
besar.
HARIS MAULIDINNOOR |
Pemuda
ini bernama Haris Maulidinnoor, kelahiran Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan
Selatan. Ia merintis usaha obat herbal tersebut sejak empat tahun lalu. Sebelumnya,
sejak duduk di bangku SMA ia pernah bekerja di sebuah perusahaan perkebunan
sawit. Saat itu ia jatuh sakit dan tak sembuh. Akhirnya ia mencoba menggunakan
obat herbal alami, dan akhirnya sembuh.
Di
situlah ia mulai “kepincut” dengan obat-obatan herbal, kemudian mempelajarinya,
dan akhirnya menjualnya. Ia ingin banyak orang bisa merasakan manfaat dari
obat-obatan herbal yang alami dan berstandar. “Dulu saya pernah jatuh sakit,
bingung karena tak sembuh. Lalu saya coba obat herbal, dan alhamdulillah
sembuh. Saya penasaran kenapa bisa begitu, lalu belajar soal obat herbal. Eh
malah keterusan jualan obat herbal,” kata Haris sambil tersenyum.
Setelah
mempelajari mengenai obat-obatan herbal, akhirnya ia menemukan
jaringan-jaringan produsen obat herbal yang terpercaya dan resmi. Lalu dengan
modal seadanya, mulailah ia menawarkan obat-obatan herbal tersebut kepada para
calon pelanggan di Banjarmasin. Sampai saat ini, pelanggannya bahkan juga
mencakup luar Banjarmasin. Dalam sebulan ia bisa memperoleh penghasilan kotor
tujuh juta rupiah per bulan. “Saya sangat bersyukur. Selain obat-obatan herbal,
juga ada terapi kesehatan islami seperti bekam,” ujarnya.
Menurut
Haris, obat-obatan herbal sifatnya bagus untuk pencegahan. Bekerja memperbaiki
tubuh secara perlahan, dan ke pusat penyebab sakit. Walaupun begitu, ia tidak
mengenyampingkan khasiat obat-obatan kimia. Menurutnya obat herbal dan kimia
bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Untuk
memperlebar jaringan usahanya, beberapa cara kreatif dilakukannya. Ia berjualan
bukan hanya secara konvensional, namun juga melalui media sosial seperti facebook dan twitter.
Bahkan ia membuat toko online untuk obat-obatan herbal yang dijualnya
melalui laman www.herbalbanjarmasin.com. “Dalam
berbisnis kita harus kreatif. Zaman sekarang kalau tak kreatif bisa ketinggalan
dalamm persaingan bisnis,” tuturnya.
Selain aktif menjalankan bisnis yang dirintisnya, rupanya ia juga rajin membagi pengalamannya itu kepada orang-orang yang berminat memiliki usaha sendiri. Haris rutin membagi pengalamannya itu dalam sebuah komunitas pengusaha yaitu komunitas tangan di atas (TDA) Banjarmasin. “Komunitas itu bagi mereka yang ingin merintis usaha, kita bantu berbagi pengalaman dan motivasi,” kata dia.
Ia
berharap di Kalimantan Selatan, akan banyak bermunculan para pengusaha baru dan
menopang perekonomian daerah. Dengan begitu, akan banyak membuka lapangan
pekerjaan. Apalagi di tahun 2015 ini para pemuda di Indonesia menghadapi
persaingan terbuka dengan dengan negara-negara tetangga. “Kita harus mampu
berjuang, menjalani hidup, dan berusaha bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya
dengan penuh semangat. (stp/mb)
Baca terus BANUAONLINE.COM, follow twitter @banuaonline.
BACA JUGA
JANUARI, KALSEL WASPADA BANJIR >> http://www.banuaonline.com/2014/12/kalsel-waspada-banjir-januari-2015.html
GELANG SIMPAI DAYAK MERATUS KALSEL LUAR BIASA >> http://www.banuaonline.com/2014/12/melihat-pembuatan-gelang-simpai-dayak.html
WISATA UNIK LABIRIN TANAH LAUT >> http://www.banuaonline.com/2014/11/wisata-unik-labirin-pelaihari.html
Posting Komentar