BERITABANJARMASIN.COM – Karnaval Budaya Nusantara menjadi rangkaian penutupan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-11 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, tampil mengenakan baju adat Banjar Ba'amar Galung Pancar Matahari, sebagai simbol kekayaan budaya Banjar yang dipertontonkan dalam acara bergengsi ini.
Karnaval yang bertajuk "Indonesia Street Performance Nusantara Menari" mengundang hampir 2.000 peserta dari 30 kota dan kabupaten anggota JKPI, masing-masing menampilkan kekayaan budaya daerah mereka.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo di titik nol kilometer Yogyakarta, yang menyedot perhatian ribuan warga yang antusias menonton dan berdesakan untuk menyaksikan berbagai atraksi budaya yang menakjubkan.
Banjarmasin Tampilkan Keunikan Budaya Sasirangan dan Tari Kain Pamintan
Delegasi Kota Banjarmasin tidak mau ketinggalan dalam memeriahkan karnaval budaya ini. Sebanyak 12 penari dari Sanggar Ayu Putri membawakan tarian Kain Pamintan, yang menampilkan keindahan gerak tari sambil mengisahkan kehidupan masyarakat Banjar yang erat dengan kain dan sungai.
Selain itu, Nanang Galuh Banjar dan Galuh Cilik juga turut hadir dengan kostum tradisional, menambah semarak acara.
Tak kalah menarik, delapan peserta Banjarmasin tampil memukau dengan kostum fashion sasirangan, serta 70 peserta lainnya mengenakan berbagai corak kain sasirangan sambil mengibarkan bendera hadrah.
Penampilan ini menggambarkan keindahan dan keragaman budaya Banjar, yang dikenal luas dengan kain tradisionalnya yang kaya warna dan motif.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam karnaval budaya ini dan mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah Yogyakarta atas persiapan yang luar biasa.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh kota dan kabupaten yang ikut berpartisipasi, menunjukkan kebanggaan mereka terhadap warisan budaya daerah masing-masing.
Ia berharap, melalui acara seperti ini, warisan budaya Indonesia, termasuk budaya Banjar, dapat terus dilestarikan dan dikenalkan ke generasi muda.
Dengan hadirnya Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), kita memiliki ruang untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya bangsa,” ungkapnya. (arum/sip)
Posting Komentar