Mengenal Syekh Kasyful Anwar (Bagian 3) Wafat di Bulan Yang Sama Dengan Datuk Kalampayan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 19 Januari 2022

Mengenal Syekh Kasyful Anwar (Bagian 3) Wafat di Bulan Yang Sama Dengan Datuk Kalampayan


Pada bagian 1 sudah dijelaskan, bahwa Syekh kasyful anwar lahir 4 rajab dari pasangan H. Ismail dan Hj. Maryam. Berguru kepada Dzuriyat datu kalampayan seperti K.H. Ismail dan Syekh Abdullah Khotib. Ditahun 1313 H beliau berangkat ke Makkah dan belajar agama disana selama 17 tahun. Di Makkah beliau belajar kepada banyak ulama besar Makkah. Beliau pulang kembali ke Kalsel pada rabiul awwal 1330 H.

Pada bagian 2 dijelaskan Syekh Kasyful Anwar kembali ke Makkah untuk mengajar di Makkah dan membawa 2 keponakan beliau, Syekh Anang Sya'rani dan Tuan Guru Bangil untuk belajar di Makkah. Pada 1353 H Syekh Kasyful Anwar kembali lagi ke Kalsel dan menjadi pimpinan ponpes Darussalam ke 3. Beliau banyak mengarang kitab dan menyiapkan kader calon penerus pimpinan ponpes Darussalam martapura selanjutnya seperti K.H. Abdul Qodir Hasan, Syekh Anang Sya'rani, dan lain lain.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Syekh Kasyful Anwar Martapura memiliki kepribadian yang sangat sederhana dengan perawakan yang sedang. Tinggi badan 155 cm dan berkulit sawo matang dan agak sedikit kehitaman. Badan beliau tegak dan sikap penuh keagungan, berbicara cukup jelas dan terang dengan suaranya yang berwibawa.

Keadaan ekonomi keluarga beliau termasuk orang yang berkecukupan dari hasil berdagang mas dan intan. Selain itu, beliau juga memiliki sawah yang luas dan kebun karet yang dikerjakan orang lain (upahan). 

Demikianlah kehidupan seorang 'alimul jalil, ulama besar Martapura yang memegang teguh disiplin ilmu dan kemasyarakatan. Ilmu dan amal bagi nya jalan untuk meningkatkan ketakwaan. Harta tak boleh memperbudaknya, tetapi harta lah yang harus menjadi budaknya untuk menunjang segala amal kita ke jalan Allah dan tetap tersenyum walaupun hidup dalam kesederhanaan. Bahkan boleh dikatakan masih kekurangan untuk mencukupi keperluannya sehari hari, namun beliau selalu bersifat "qana'ah" (merasa cukup) dan ikhlas disetiap keadaan.

Akhirnya pada malam senin, pukul 9:45 tanggal 18 Syawwal 1359 H beliau kembali ke rabb Nya. Beliau wafat di usia 55 tahun dan dimakamkan di kampung melayu, Martapura. Beliau wafat ditanggal yang sama dengan Datuk Kalampayan (Syekh M. Arsyad Al Banjari), sama sama bulan syawwal.

Sumber : buku "Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan". Terbitan "Sahabat" Mitra Pengetahuan 2013. Sub judul "Datu Muhammad Kasyful Anwar", halaman 106


Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner