Komisi II DPRD Kalsel Dorong Perbaikan Kelas Jalan di Wilayah Kalsel | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 20 Januari 2022

Komisi II DPRD Kalsel Dorong Perbaikan Kelas Jalan di Wilayah Kalsel

BERITABANJARMASIN.COM - Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo mendorong adanya perbaikan kelas jalan di Kalsel.

Saat ini, jalan di Kalsel termasuk jalan nasional masih berada di kelas 3 atau dengan beban delapan ton. Menurut Imam beban yang melewati jalan di wilayah provinsi saat ini sudah di atas delapan ton bahkan ada yang mencapai 20 ton sehingga mengakibatkan jalan yang ada cepat rusak. 

Sedangkan ujarnya di Kalsel sumber untuk bahan baku pembuatan dan perbaikan jalan itu tidak ada seperti batu dan pasir. 

Berbeda dengan daerah contohnya di Jawa Timur yang memiliki Gunung Semeru dan Gunung Merapi di Jawa Tengah yang mengeluarkan lahar dingin sebagai penghasil batu dan pasir dengan kualitas yang baik.

Karena di Kalsel tidak ada seperti itu sehingga imam menyarankan dinaikkan kelas jalan agar lebih tahan dan tidak mudah rusak. 

Jika kelas jalan itu dipatok oleh kementerian secara nasional tidak boleh dinaikkan maka menurut Imam harus ada perjuangan dan upaya dari eksekutif Kalsel.

Dewan terangnya mendorong jalan ini tidak cepat rusak tidak perlu 2-3 tahun perbaikan dan paling lama 5 tahun perbaikan, sedangkan sumber untuk pembuatan jalan itu tidak ada di Kalsel.

Adapun menanggapi solusi untuk mengurangi beban muatan bagi angkutan yang melintas di jalan wilayah Kalsel menurut Sekretaris Fraksi PDIP ini tidak efektif.

Sekarang pertanyaannya kata Imam apakah kita bisa membatasi angkutan yang melintas seperti aktivitas barang-barang yang lewat (kontainer) di pelabuhan.

"Masa kita tidak memperbolehkan kontainer lewat, ini kan masalah. Sebenarnya yang kita antisipasi kelas jalannya naik," ucap Imam (20/1/2022).

Sebab, menurut Imam pendistribusian dari segala macam baik produksi hasil pertanian untuk industri dan sebagainya pasti melintasi jalan provinsi maupun nasional. Bahkan saat ini di jalan desa pun contohnya seperti angkutan sawit tidak ada lagi yang membawa berat delapan ton hampir semuanya di atas 10 ton.

"Dari itu kita harap, semua jalan yang dilewati untuk kepentingan ekonomi dinaikan," terangnya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner