Kisah Datu Sapat, Ulama Banjar Yang Rela Lelah Berdagang Untuk Belajar Ke Makkah | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 15 Januari 2022

Kisah Datu Sapat, Ulama Banjar Yang Rela Lelah Berdagang Untuk Belajar Ke Makkah



Datu Sapat (Syekh Abdurrahman Shiddiq Al Banjari adalah ulama besar Martapura yang menjadi Mufti di Kesultanan Indragiri. Posisi Mufti tentu nya diperuntukkan untuk seorang yang benar benar alim ilmu agama. Tentu memerlukan pengorbanan yang luar biasa bagi Datuk Sapat untuk meuntut ilmu, termasuk pengorbanan materi

.

Menurut riwayat, beliau rela berdagang untuk untuk modal menuntut ilmu di Makkah. Beliau berdagang emas, perak serta permata keluar daerah. Adapun daerah tujuan beliau berdagang yaitu pulau Bangka, Sumatera Selatan, Padang, Sumatera Barat, dan lain lain.


Dalam waktu Kurang lebih lima tahun, beliau ternyata sukses dalam berdagang. Namun kesuksesan itu tidak menyurutkan semangat beliau menuntut ilmu. Dengan keuntungan berdagang yang lumayan, beliau jadikan itu menjadi modal untuk menuntut ilmu ke Makkah.

.

Di Makkah, Datuk Sapat berguru kepada beberapa ulama, diantara nya :


1. Sayyid Bakri Statham

2. Sayyid Ahmad Zaini Dahlan

3. Syekh Muhammad Sa'id Ba Bashil

4. Syekh Nawawi Al-Bantani


Sumber : buku "Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan". Terbitan "Sahabat" Mitra Pengetahuan 2013. Sub judul "Datu Sapat Tambilahan", halaman 128

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner