Sejarah Mesjid keramat Banua Halat, Pusat Syiar Islam di Tanah Rantau | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 26 November 2021

Sejarah Mesjid keramat Banua Halat, Pusat Syiar Islam di Tanah Rantau

 

Foto : Anugerah Kubah

Abad ke-17, daerah Rantau memiliki sebuah mesjid yang bernama Mesjid keramat Banua Halat. Mesjid didirikan oleh Datu Ujung yang semula berasal dari etnis Bukit Pegunungan Meratus. Istilah Banua Halat diambil dari adanya Kampung Garis Halat.

Istilah Garis Halat menunjukkan batas geografis bagi komunitas yang berdiam dalam wilayah Garis Halat.

Komunitas Garis Halat membentuk sistem masyarakat Islam yang ditandai dengan kegiatan pengajian. Pengajian di Banua Halat dipimpin Datu Ujung mengambil tempat di Mesjid Keramat Banua Halat.

Nama Datu Ujung merupakan nama gelaran bagi tokoh penyiar Islam di Rantau. Tidak ada sumber yang menyebutkan nama asli dari Datu Ujung, hanya dalam Cerita Rakyat etnis Bukit Mancabung disebutkan nama tokoh Intingan yang berangkat ke bandar, sedangkan saudara tuanya Dayuhan tetap di atas gunung.

Intingan sebagai saudara muda Dayuhan, kemudian menjadi orang Melayu atau orang dagang yang mendapat kemajuan. Menurut A. Gazali Usman, nama Intingan kemungkinan adalah nama asli dari Datu Ujung. Berbekal ilmu pengetahuan agama yang luas, Datu Ujung membentuk masyarakat sendiri yang terpisah dengan komunitas Bukit dan Maanyan di Banua Lawas yang masih menganut kepercayaan Kaharingan.

Boleh jadi, Datu Ujung masih terkait dengan dakwah Penghulu Demak jaringan sesudahnya, setidak-tidaknya masih terkait dengan jaringan Datu Kandang Haji di Balangan-Paringin.

Sumber: Islamisasi Banjarmasin; Yusliani Noor

dari instagram @sejarahkalsel.id

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner