BERITABANJARMASIN.COM - Pada 2016 lalu Pemkot Banjarmasin sempat berwacana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Lalu bagaimana perkembangan wacana itu sekarang?
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Marzuki memaparkan banyak hal menjadi pertimbangan dalam pembangunan PLTSa. Seperti harus ada minimal seribu ton sampah per hari, serta bahan sampah yang digunakan juga tidak sembarangan. "Itu masih wacana," bebernya, Senin (22/2/2021).
Selain itu PLTSa juga dianggapnya bisa membebani anggaran daerah, mengingat biaya operasional untuk PLTSa tidaklah sedikit. Secara realistis memerlukan anggaran khusus dan itu belum memungkinkan. "Sekarang kami lebih fokus pada program penanggulangan sampah yan sudah ada," tegasnya.
Kota Banjarmasin sendiri sudah menjadi pelopor dalam upaya pengurangan sampah plastik di Indonesia dengan larangan penggunaan kantong plastik di toko modern dan tradisional. Serta dibentuknya bank sampah di seluruh kecamatan yang mencapai 292 unit."Fokusnya pada program yang sudah ada," ujar lelaki yang akrab disapa Bang Jack ini.
Sekadar informasi, pembangunan PLTSa di beberapa daerah di Indonesia sempat menuai polemik. PLTSa dianggap tidak efisien dan bukanlah solusi yang baik untuk pengurangan sampah.
Posting Komentar