Penutupan jalan sepihak itu, dilakukan oleh para sopir, lantaran warga di kawasan Alalak Berangas, tidak mengizinkan para sopir untuk melintas dan menyeberang ke dermaga ferry menuju ke Batola.
Keberatan warga tersebut lantaran jalan lingkungan disana rusak akibat dilalui oleh angkutan angkutan besar.
Mendengar adanya informasi kemacetan akibat aksi demo para sopir truk, Aipda Masrendra Sucipto selaku personel Polda Kalsel turun langsung ke lokasi dan mencoba berkomunikasi serta membujuk para sopir untuk dapat membuka akses jalan yang ditutup.
Setelah dilakukan komunikasi, akhirnya para sopir bersedia memberikan akses untuk kendaraan roda 2, sedangkan untuk kendaraan roda 4 masih belum diperbolehkan melintas di Jalan tersebut sambil menunggu kedatangan dari pihak Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel sesuai keinginan mereka.
Kemudian perwakilan sopir diajak mencari solusi dengan pihak Dinas Perhubungan Kalsel, Polresta Banjarmasin, Polres Batola, PT. Wika dan Pemilik LCT penyebrangan.
Alhamdulillah kemudian aksi tidak berlangsung lama, jalan kembali dibuka dan akses lalulintas berjalan normal kembali sehingga bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4.
Diketahui aksi demo dari para supir truk terjadi karena mereka tak bisa melintas lewat Jalan Gubernur Syarkawi atau Jalur Lingkar Utara karena jalanan yang rusak parah ditambah dengan genangan banjir.
Aksi tersebut dilakukan para supir di depan Halte Bus Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi, Mereka juga sempat menutup jalanan itu jika tak diberikan solusi atas kondisi tersebut. (Humaspoldakalsel/AW/rilis)
Posting Komentar