BERITABANJARMASIN.COM - Bapaslon Ibnu Sina-Arifin Noor memiliki seragam unik tersendiri pada pilkada tahun ini. Dikemas
dalam balutan yang memiliki filosofi budaya Banjar.
Baju koko Sasirangan yang dikenakan pasangan ini menggambarkan kepemimpinan Ibnu Sina yang selama ini dikenal dekat dengan para ulama dan sekaligus dapat berperan sebagai ulama.
"Warna putih menjadi dasar, adalah simbol ketulusan niat untuk membangun kota Banjarmasin yang Baiman," kata H Ibnu Sina.
Sementara tambahan motif Sasirangan Gigi Haruan pada bagian kerah dan lengan pakaian resmi bapaslon ini diambil dari nama ikan Haruan atau ikan gabus, salah satu ikan makanan favorit orang banjar.
Ikan ini yang biasanya berwarna hitam dan memiliki gigi-gigi yang runcing dan tajam. Sehingga gigi ikan haruan ini diambil sebagai salah satu motif sasirangan yang bermakna ketajaman berpikir kedua bapaslon ini.
Motif Sasirangan Hiris Pudak memanjang lurus dari bagian dada depan sebelah kanan filosofinya diambil dari tanaman pandan. Tanaman pandan ini sering ditanam di pekarangan rumah, karena sering digunakan sebagai pengharum ketika memasak nasi dan menu makanan lainnya, airnya juga dimanfaatkan sebagai pewarna makanan.
Selain itu, campuran bunga rampai (bunga khas banjar) yang biasanya digunakan ketika melakukan acara adat banjar seperti acara perkawinan ataupun acara-acara lainnya menggambarkan banyak fungsi tanaman ini.
Motif Sasirangan hiris pudak pada pakaian bapaslon ini tentu saja bermakna bahwa Ibnu Sina - Arifin siap bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya kepentingan warga Kota Banjarmasin.
Sedangkan Lambang cinta di dada kiri, mengartikan bahwa mereka berdua mencintai Kota Banjarmasin. (maya/sip)
Posting Komentar