Manfaatkan Sampah, Bapak di Banjarmasin Ini Budidayakan Ikan-Sayuran Aquaponik | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 21 Agustus 2020

Manfaatkan Sampah, Bapak di Banjarmasin Ini Budidayakan Ikan-Sayuran Aquaponik


BERITABANJARMASIN.COM - Bermodalkan lahan sempit di pekarangan rumah 3x6 meter, unit relawan cepat (URC) Sungai Andai Banjarmasin membangun budidaya ikan dan tanaman melalui media Aquaponik.

Budidaya ini menjadi pilihan mereka dalam memanfaatkan limbah dari bank sampah yang dimiliki warga Jeruk Purut Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin.
Kolam berukuran 3x6 meter mereka sulap menjadi jaring-jaring dipenuhi ikan lele, gurame dan patin secara terpisah.
Kemudian di atas kolam dibudidayakan tanaman seperti sawi, brokoli, terong, tomat, cabai dengan memanfaatkan gelas plastik bekas air mineral.

Ketua Pengurus Bank Sampah Bahe Mart, Ardiansyah mengatakan budidaya ikan dan sayuran dengan metode Aquaponik sudah dijalankan awal April lalu.

"Pas ada Covid-19 kami kesulitan mencari sampah botol plastik dan harga jualnya sangat murah, sehingga bagaimana caranya agar mengasilkan nilai jual yang lebih menguntungkan,' ungkapnya saat ditemui Jurnalis Beritabanjarmasin.com, Kamis (20/8/2020).

Dari sampah air mineral yang sudah dibersihkan biasa dijual per kilonya Rp2 ribu, sedangkan dijual dengan ada tanamannya per biji bisa dijual dengan harga Rp 5 ribu rupiah.

"Kalo sekilo kan dua ribu kita jual, makanya karena kemurahan lalu kami bagaimana caranya supaya bisa dijual lebih mahal jadi kita kasih tanaman kita bisa menjual per biji Rp5 ribu," terangnya.

Untuk perawatan juga cukup mudah hanya perlu pakan ikan dan pompa untuk mengaliri kolam dan sayuran akan mendapatkan nutrisi secara langsung dari kotoran ikan di kolam.

Mengutip wikipedia, Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang.

Hasil penjualan akan digunakan untuk kebutuhan para relawan sehari-hari. Kendala yang dialami yakni keterbatasan modal yang mereka miliki. "Kendala cuma hanya di modal," ujarnya.

Sebagai langkah kedepan Ardiansyah bersama anggota URC Bank Sampah Bahe Mart akan membudidayakan ikan dan sayuran di setiap rumah masing-masing anggotanya.

"Kedepan akan kami kembangkan rencananya tiap rumah anggota kita bikin seperti ini jadi masing-masing bisa panen sendiri," pungkasnya.

Budidaya ikan dan tanaman melalui media Aquaponik oleh unit relawan cepat kebersihan Sungai Andai tentunya bisa menjadi contoh lingkungan lain agar bisa memanfaatkan limbah sampah menjadi memiliki nilai jual. (Fitri/Puji)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner