Sekolah Diduga Rusak Akibat Imbas Bangunan Hotel, Dewan Panggil Disdik | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 21 Februari 2020

Sekolah Diduga Rusak Akibat Imbas Bangunan Hotel, Dewan Panggil Disdik

BERITABANJARMASIN.COM - Menindaklanjuti dugaan kerusakan bangunan SDN Antasan Besar 7, imbas pembangunan Hotel, Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Jumat (21/2/2020).

Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Matnor Ali mengatakan saat pihaknya turun ke lapangan langsung, ada enam kelas yang tidak bisa digunakan. Diklasifikasikan pihaknya memang ada indikasi dari imbas bangunan hotel selain itu permasalahn Amdal, dari hotel limbah dibuang masuk ke arena sekolah sehingga bau dari limbah tersebut mengganggu sistem belajar mengajar di sana.

Disamping itu, menurutnya pihak hotel di sana telah membuat tembok hampir dua meter padahal sudah ada patok yang  ditentukan Pemkot Banjarmasin. Dalam waktu dekat Komisi IV akan merapatkan kembali dengan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.

Matnor mengatakan hal ini sudah masuk ranah semua komisi yang ada di DPRD. Semisal terkait IMB bangunannya ada pada ranah Komisi I juga meminta kepada pihak PUPR terkait IMB hotel. Komisi II terkait aset yang akan dilihat sesuai atau tidak dengan sertifikat sekolah. Terkait infrastruktur dan Amdal ada pada Komisi III. "Secepatnya akan kami laksanakan," jelasnya.

Terkait pendanaan dari dinas meminta untuk dilakukan pembangunan paling tidak DED di 2021 pada APBD perubahan. Kemudian di APBD murni dianggarkan lagi untuk pembangunannnya. Matnor bersama rekannya akan mengawal anggaran tersebut di Badan Anggaran. "Kami akan memperjuangkan sekolah tersebut, sekolah ini mempunyai siswa berprestasi dengan akreditasi yang baik," ucapnya.

Sementara itu Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi
akan mengambil langkah seperti mekanisme baru dengan membuat dan menerapkan ruang kelas baru dan sistem shift bagi siswa terkait kemiringan sekolah disana yang sudah tidak layak huni.

Dirinya membenarkan secara kasat mata memang ada indikator yang menyalahi pembangunan. "Di sana kan ada batas-batasnya, nanti Kita lakukan koordinasi lebih lanjut khususnya pada pihak PUPR," terangnya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner