Catatan Akhir Tahun 2019 BeritaBanjarmasin.com | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 28 Desember 2019

Catatan Akhir Tahun 2019 BeritaBanjarmasin.com

KOTA Banjarmasin adalah sebuah kota tua yang bersejarah, sekaligus dinamis. Banyak perkembangan dan permasalahan di dalamnya. Setidaknya selama tahun 2019 ini ada beberapa hal yang menjadi catatan redaksi BeritaBanjarmasin.com. 

Penanganan Sampah Plastik

Di awal tahun 2019, warga Banjarmasin mulai banyak yang membiasakan diri menggunakan tumbler sebagai wadah air minum. Hal ini juga berdampak pada pengurangan sampah plastik, terutama bekas botol minuman. Selain itu hal ini juga didukung oleh program dari Pemkot Banjarmasin yang meluncurkan Gerakan 1.000 tumbler. Dimulai dar ASN, hingga ke sekolah-sekolah.

Bahkan, sebanyak 1.250 tumbler (botol minum) telah dibagikan pada 3 Februari 2019 di Siring Menara Pandang. Tak berselang lama, Pemkot Banjarmasin juga meluncurkan gerakan 1.000.000 bakul purun di pasar tradisional. Tujuannya: mengurangi sampah plastik.


Pemkot Banjarmasin di bawah instruksi Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, sudah sosialisasikan penggunaan tumbler ini. Sembari memberikan pemahaman dan kesadaran untuk berkontribusi menjaga lingkungan.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto. Timnya bahkan sudah mulai sosialisasikan ke sekolah-sekolah. Siswa dan para guru diimbau tidak menggunakan botol berbahan plastik dengan datang meninjau langsung kebeberapa sekolah dasar. 
Tidak hanya di sekolah, Wali Kota Banjarmasin juga mendatangi majelis taklim dan ibu-ibu di kota seribu sungai. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina di hadapan jemaah majelis ilmu Raudatul Tholibin misalnya, menjelaskan, bahaya kandungan sampah kantong plastik untuk lingkungan dan kesehatan. Termasuk bahaya makanan yang terkontaminasi pestisida.
"Jadi jangan sekali-sekali pian Bu lah, memakai kantong plastik nang hirang (hitam kresek) itu untuk membungkus makanan. Bahaya sekali untuk kesehatan," imbau Ibnu kepada emak-emak dalam majelis tersebut.

Ia menekankan, sampah plastik sebenarnya perlu sangat diwaspadai. Karena selama ini kita seolah tak sadar dengan bahaya kantong plastik yang sudah akrab dengan keseharian. Seperti untuk membungkus makanan, belanja ikan dan lain-lain. 

"Kalau makanan sudah terkontaminasi kandungan berbahaya pada kantong plastik yang tak diperuntukkan untuk makanan, sangat tak baik bagi kesehatan," ulangnya lagi.

Gerakan sosialiasi bahaya kantong plastik ini juga bertujuan mendukung pengurangan sampah plastik di Banjarmasin dan  selasar dengan Peraturan Wali Kota Nomor 18/2016 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik.

Dengan adanya Perwali Nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Plastik di pasar modern dan mini market itu, jumlah pengurangan kantong plastik di Kota Banjarmasin mencapai 51.295.445 lembar per bulan. Keberadaan 14 TPST milik Pemkot Banjarmasin juga membantu mengurangi sampah hingga sekira 4.045 ton per bulan.

JUMLAH SAMPAH

Tanpa menggunakan mesin waktu ala Nicola Tesla, kita bisa mendapatkan data jumlah sampah di Banjarmasin pada tahun 2010. Di tahun 2010 berdasarkan data dari Bappeda Kota Banjarmasin, jumlah sampah di Banjarmasin hanya sekitar 320 ton dalam sehari. Namun jangan kaget, enam tahun setelahnya, jumlah sampah di Banjarmasin meningkat lebih dari 70 persen, mencapai di angka 560 ton sehari. 

Itu artinya ada kenaikan 240 ton sampah rata-rata perhari hanya dalam rentang waktu enam tahun saja. Data 2019, jumlah sampah di Banjarmasin hari ini sudah menembus 580-600 ton per harinya. Jika kita kalkulasikan dalam sebulan (30 hari) maka Banjarmasin harus menampung sekitar 17.880 ton sampah. 

Padahal untuk Kalimantan Selatan saja, jumlah sampah secara keselurahan (data 2017) sebesar 1.127 ton per hari, sama dengan 33.810 ton sampah dalam sebulan. Ini menunjukkan sebuah gambaran, bawah hampir separo dari jumlah keseluruhan sampah di Kalsel ternyata tertumpuk di Banjarmasin. 

Selain Perwali Nomor 18/2016, Pemkot Banjarmasin juga meluncurkan beberapa program dalam mengurangi sampah di Kota Banjarmasin, khususnya sampah plastik. Seperti kampanye menggunakan bakul purun sebagai pengganti kantong plastik. Serta kampanye penggunaan tumbler untuk ASN dan para pelajar. Agar sampah botol plastik dan sedotan plastik bisa ditekan jumlahnya.

Mengutip dari Kompas.com, kantong plastik berperan cukup banyak terhadap total sampah di Kota Banjarmasin. Karena itulah, perlu diterapkan aturan untuk menguranginya, total sampah di Kota Banjarmasin per harinya mencapai 550-600 ton. Dari angka tersebut, lebih dari 10 persennya merupakan sampah plastik. Setelah kebijakan pelarangan kantong plastik diterapkan per 2016, hasilnya mulai tampak. Jika pada 2013, persentase sampah plastik sebesar 15,1 persen maka pada 2018 angkanya menurun jadi 12,77 persen.

Berdasarkan data yang kami himpun, dalam rentang waktu 2016-2018 Banjarmasin mampu mereduksi sampah dengan memberdayakan 200 lebih bank sampah, yang setiap bank sampah minimal mampu mereduksi rata-rata 1,5 ton per bulan dengan omset rata-rata 2,5 juta per bulan. Sejak 2016 Banjarmasin telah membentuk Bank Sampah Induk dan telah mengurangi penggunaan plastik dengan cara mengeluarkan Perwali nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Plastik di pasar modern dan mini market per 1 Juni 2016.

Jumlah pengurangan kantong plastik di Kota Banjarmasin mencapai 51.295.445 lembar per bulan.

Dengan adanya Perwali Nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Plastik di pasar modern dan mini market itu, jumlah pengurangan kantong plastik di Kota Banjarmasin mencapai 51.295.445 lembar per bulan. Keberadaan 14 TPST milik Pemkot Banjarmasin juga membantu mengurangi sampah hingga sekitar 4.045 ton per bulan.

Gaji Petugas Kebersihan Dinaikkan

Empat kali meraih Adipura Kategori Kota Besar, membuat jajaran Pemkot Banjarmasin bersyukur. Bentuk syukur tersebut dituangkan pula dalam penghargaan kepada para petugas kebersihan. Gaji sang pahlawan kebersihan dinaikkan. Dari semula hanya satu juta rupiah, naik menjadi satu juta lima ratus ribu rupiah.

Ucapan terima kasih saja tentulah masih belum cukup. Apalagi satuan petugas kebersihan ini senantiasa selalu memberikan dedikasinya setiap hari. "Ini bentuk apresiasi untuk 1.300 pahlawan kebersihan kita, akan jerih payahnya menjadikan Banjarmasin Baiman, barasih wan nyaman," ungkap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.


JEMBATAN STAYED CABLE ALALAK DIBANGUN 

Pembangunan Jembatan Alalak di kawasan perbatasan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola mulai dilakukan 25 Februari 2019. Mengusung desain stayed cable yang futuristik, infrastruktur untuk rakyat ini bakal menjadi ikon baru Kalsel, Banjarmasin dan Batola.

ilustrasi: istimewa

Bentuknya yang unik dengan dua tiang besar penyangga, serta untaian kabel baja memang belum pernah dibangun sebelumnya, khususnya di Kalsel. Jembatan yang juga disebut Alalak Bridge itu dibangun secara multiyears dengan anggaran Rp 274,561 miliar. 

"Mari sama-sama kita sukseskan pembangunan Jembatan Alalak, sebagai ikon baru Kalsel, Banjarmasin dan Batola," kata Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Lalu apa sih jembatan stayed cable itu? Mengutip dari Nusantara Baja Prima, Cable Stayed adalah jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara. Pada umumnya jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan sebagai gelagar utama. Pemilihan bahan gelagar tergantung pada ketersediaan bahan, metode pelaksanaan dan harga konstruksi.

Jembatan cable stayed (Kabel Tetap) sudah dikenal sejak lebih dari 200 tahun yang lalu (Walther, 1988) yang pada awal era tersebut umumnya dibangun dengan menggunakan kabel vertical dan miring seperti Dryburgh Abbey Footbridge di Skotlandia yang dibangun pada tahun 1817. Jembatan seperti ini masih merupakan kombinasi dari jembatan cable stayed modern. Sejak saat itu jembatan cable stayed mengalami banyak perkembangan dan mempunyai bentuk yang bervariasi dari segi material yang digunakan maupun segi estetika (Fadly Soetrisno, 2010).

Beberapa negara juga sudah banyak mengusung pembangunan jembatan stayed cable yang indah. Seperti di Brasil, yang terkenal dengan Oliveira Brigdge

Cetak Hattrick! Adipura, Nirwasita Tantra dan Adiwiyata

Empat kali sudah Kota Banjarmasin meraih penghargaan Adipura. Di awal 2019, Nirwasita Tantra, yaitu penghargaan Green Leadership (kepemimpinan hijau) pun turut diboyong Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.


Penganugerahan bergengsi ini diserahkan oleh Wakil Presiden RI waktu itu, Jusuf Kalla, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, (14/1/2019). Selain dua penghargaan tersebut, Banjarmasin juga meraih Penghargaan Adiwiyata melalui beberapa sekolah.

Itu artinya, ada beberapa penghargaan yang diborong oleh Kota Baiman yang memiliki slogan Barasih wan Nyaman (bersih dan nyaman). 

Seperti diketahui, Pemkot Banjarmasin juga mendapat penghargaan oleh KemenLHK atas kinerja menanggulangi sampah. Pihak KemenLHK menilai, Banjarmasin layak mendapatkan penghargaan tersebut, karena mampu mengelola sampah, khususnya sampah plastik.

Banjarmasin mampu mereduksi sampah dengan memberdayakan 196 bank sampah, yang setiap bank sampah minimal mampu mereduksi rata-rata 1,5 ton per bulan dengan omset rata-rata 2,5 juta per bulan.

Sejak 2016 Banjarmasin telah membentuk Bank Sampah Induk dan telah mengurangi penggunaan plastik dengan cara mengeluarkan Perwali nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Plastik di pasar modern dan mini market per 1 juni 2016.

Dengan adanya Perwali Nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Plastik di pasar modern dan mini market itu, lanjutnya, maka jumlah pengurangan kantong plastik di Kota Banjarmasin mencapai 51.295.445 lembar per bulan.

Tak hanya itu, Ibnu Sina juga menjelaskan tentang keberadaan 14 TPST milik Pemkot Banjarmasin yang membantu mengurangan sampah hingga sekira 4.045 ton per bulan. 

PROSTITUSI ONLINE MENJADI ANCAMAN

Di 2019, maraknya prostitusi lewat jalur online juga menjadi sorotan. Ketua DPRD Kota Banjarmasin saat itu, Ananda mengimbau kepada masyarakat Banjarmasin agar tak terpengaruh tayangan tak mendidik di media sosial. Termasuk gaya hidup tak sesuai budaya timur.

Gaya hidup berlebihan, khususnya di kalangan perempuan dikhawatirkan bisa menyebabkan fenomena "menghalalkan" segala cara. Sehingga bisa menjadi penyebab merebaknya prostitusi. Apalagi belakangan menyeruak kasus prostitusi yang menjerat artis.

Ia berharap hal itu tidak terjadi di Banjarmasin. Serta akan dikoordinasikan dengan pimpinan dan anggota Komisi IV, untuk mengadakan rapat dengan dinas terkait mengenai pemberdayaan perempuan. "Karena ini merupakan ranah dari Komisi IV tentang kesejahteraan sosial," sahutnya.

Ia juga mengatakan berbicara dalam konteks Indonesia, tayangan dan sosmed yang sekarang sudah mendewakan gaya hidup, sehingga bagi orang yang tidak kuat akan terpengaruh. "Dikhawatirkan malah mencari jalan pintas untuk mewujudkan apa yang diinginkan," ujar Ananda.

WALI KOTA TERBAIK INDONESIA ADA DI BANJARMASIN

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menerima penghargaan, peringkat pertama dari Seven Media Asia-Asia Global Council, Kategori Wali Kota, Best Of The Best Figure 2019, dalam acara The Most Inspiring and Innovative Figure Award 2019, Jumat (15/3/2019) malam.

Penyerahan penghargaan langsung diberikan oleh Founder Seven Media Asia Askar DG Kamis dan President Asia Global Council Kristianingsih, di Trans Resort Bali.

"Semoga penghargaan ini, mampu memacu semangat Pemkot Banjarmasin untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan untuk masyarakat," kata mantan aktivis mahasiswa ini.

Dipaparkannya, selama ini Pemkot Banjarmasin berjuang menjadikan Banjarmasin menjadi kota yang bersih dan nyaman dengan Visi Baiman, yaitu Barasih wan Nyaman. Bahkan Banjarmasin menjadi kota pertama di Indonesia yang melarang penggunaan kantong plastik, untuk menjaga lingkungan. "Kita sudah menerbitkan Perwali larangan kantong plastik sejak tahun 2016," tegas dia.

Pengelolaan sampah dan pembenahan kota, termasuk pengembangan pariwisata berbasis sungai juga menjadi sorotan. Sehingga pemimpin kota seribu sungai ini mendapat perhatian secara nasional dan internasional.

BANJARMASIN RAMAH DIFABEL

Kota Banjarmasin bertransformasi menjadi kota inklusi yang ramah bagi penyandang difabel. Infrastruktur untuk penyandang difabel dibenahi, termasuk mendatangkan para ahli untuk mendapatkan masukan. Salah satunya menggandeng The Asia Foundation. Disability Advisor of The Asia Foundation. Bahkan bersasarkan data dari Litbang BeritaBanjarmasin.com, The Asia Foundation telah melaporkan hasil survey mereka terhadap perkembangan pembangunan kawasan ramah difabel di Banjarmasin.

Hal itu merupakan upaya pemkot untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam menata ruang kota menuju ramah difabel, sehingga semua pembangunan ramah difabel nantinya bisa tepat guna. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, untuk mewujudkannya perlu dukungan dari berbagai pihak. Apalagi tujuannya adalah menjadikan Banjarmasin kota inklusi. Untuk menjamin kelompok minoritas, penyandang disabilitas tidak merasa disingkirkan, mendapat faslitas, layanan yang setara dan mendapatkan keberadaan mereka serta perlindungan secara utuh. 

Disability Advisor dari The Asia Foundation, Bahrul Fuad menyampaikan baru saja mencoba akses trotoar yang dibangun tahun 2016 lalu di daerah Jalan Belitung Laut. Rombongan The Asia Foundation selain melakukan survey ke trotoar Belitung Laut, juga bertandang ke pusat perbelanjaan Duta Mall Banjarmasin serta di beberapa ruas jalan protokol A Yani.

"Kami senang jika dilibatkan dalam proyek pembangunan fasilitas ramah difabel yang diselenggarakan pemerintah kota, agar nantinya proyek tersebut bisa dinikmati penyandang disabilitas," kata dia.

Koordinator Lapangan Tim SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak), Fatum Ade menyebutkan kesadaran masyarakat sangat diharapkan demi mewujudkan Banjarmasin sebagai kota inklusi ramah difabel. 

SATU-SATUNYA KOTA DI INDONESIA YANG MENANG KOMPETISI MOBILITAS KOTA TINGKAT DUNIA
Kota Banjarmasin menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memenangkan Global Urban Mobillity Challenge 2019 di Leipzig City, Jerman. Banjarmasin masuk dalam 10 kota di dunia yang meraih penghargaan bergengsi tersebut.


Dalam Kompetisi Mobilitas Perkotaan Tingkat Dunia itu, Banjarmasin sejajar dengan kota-kota lain di dunia seperti Ukraina, Peru dan Meksiko yang juga mendapat penghargaan itu.

Banjarmasin dinyatakan menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang menyabet penghargaan karena juri menilai konsep peningkatan akses dan mobilitas dari pintu ke pintu bagi penyandang disabilitas di Kelurahan Pelambuan, Banjarmasin Barat sangat baik. Proposal konsep dibuat oleh Yayasan Kota Kita, Pemkot Banjarmasin, bekerjasama dengan Kaki Kota.

Atas raihan penghargaan tersebut, Banjarmasin juga mendapatkan bantuan Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan infrastruktur kota Inklusi.

Hal tersebut dipaparkan langsung Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, (17/6/2019) bahwa dana bantuan akan digunakan untuk pembuatan fasilitas bagi para penyandang disabilitas seperti trotoar, guiding blok dan separator, yang akan dibangun di Kelurahan Pelambuan Banjarmasin Barat. Alhamdulillah kita berhasil masuk dalam 10 terbaik, dan mudahan dana bantuan itu bisa bermanfaat," tuturnya kepada beritabanjarmasin.com.

Orang nomor satu di Kota Baiman itu pun berharap, Banjarmasin sebagai kota inklusi yang pertama meluncurkan roadmap bisa benar-benar membantu 3.897 para penyandang disabilitas yang ada di Banjarmasin.

KONTROVERSI RAPERDA MINOL

KABAR ini adalah lanjutan dari pembahasan Revisi Peraturan Daerah Nomor 17 tahun 2012 tentang retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol di DPRD Kota Banjarmasin. 

Muhammad Yamin, Anggota DPRD Kota Banjarmasin sekaligus Ketua Pansus Revisi Perda Retribusi Minol (Minuman Beralkohol) mengatakan isu yang berkembang bahwa adanya pembolehan minol dijual di supermarket dan hypermarket tidaklah benar.

Dirinya menegaskan DPRD Banjarmasin tidak melegalkan namun hanya membahas seputar retribusi. "Retribusi izin tempat pejualan minol," jelas Ketua DPC Partai Gerindra Kota Banjarmasin tersebut.

Adapun tujuan revisi perda ini, lanjutnya, adalah menekan beredarnya miras di Kota Banjarmasin. Hal ini jika tidak dikenakan retribusi, pegusaha akan semaunya mengurus izinnya tanpa bayar retribusi. Selain itu supaya tidak bertentangan dengan regulasi pusat tentang penjualan minol dan juga pengawasan penjualan minol di Kota Banjarmasin.

Ia memaparkan perda perubahan ini dibahas hanya terkait retribusinya dan jangka waktu izinnya. Dimana retribusi sebelumnya sekitar Rp100 Juta menjadi Rp200 Juta dan izin waktu dua tahun sekarang dipersingkat menjadi satu tahun.

Setelah Perda ini selesai diharapkan pihak penegak aturan lebih aktif pengawasannya dan apabila tempat yang tidak berizin dan membayar retribusi maka harus ditindak baik peringatan, pemasangan plakat/ spanduk/stiker bagi yang tidak ada izin dan tidak bayar retribusinya. "Namun perda ini juga masih menunggu evaluasi dari pemerintah provinsi dan pusat baru diparipurnakan," urainya.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, cukup bingung sambil tersenyum saat diwawancara, mengenai isu dibolehkannya minuman beralkohol (minol) dijual di supermarket di Banjarmasin. Menurutnya itu tidaklah benar.

Ia pun cukup heran dengan pemberitaan yang beredar hari ini, hingga berkembang isu mengenai Perda yang membolehkan minol dijual di supermarket dan hypermarket. 

"Draftnya saja di Pemkot Banjarmasin tidak ada, mengenai yang diisukan itu. Karena masih digodok di dewan. Kalau kami di Pemkot Banjarmasin tegas tak boleh minol ini," katanya.

PEMBENAHAN SUNGAI "TIDUR"

Sebanyak 102 sungai di Banjarmasin telah dibuatkan SK resmi pada 2011 lalu. Tahun 2019 ini, PUPR Banjarmasin menargetkan 69 sungai baru untuk dibuatkan SK. Sehingga secara keseluruhan ada 171 sungai di Banjarmasin.

Berdasarkan SK Wali Kota Banjarmasin Nomor 158/2011 per tanggal 22 Juli 2011 sebanyak 102 sungai telah di SK-kan dengan panjang 173.803,00 meter atau 173,80 km. Dengan luas 6.466.390,00 m2 atau 646,64 (Ha)/ 6,47 km2. Total panjang dan luas tersebut tidak termasuk Sungai Barito.


Sementara itu, berdasarkan updating tahun 2018 lalu, menambah dengan total 171 sungai dengan rincian Kecamatan Banjarmasin Selatan 34 sungai, Kecamatan Banjarmasin Timur 21 sungai, Kecamatan Banjarmasin Barat 30 sungai, Kecamatan Banjarmasin Utara 50 sungai, Kecamatan Banjarmasin Tengah 36 sungai. Dengan total panjang 179.738,00 meter dan terdata ada enam sungai dalam kondisi mati.


Kepala Bidang (Kabid) Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony menuturkan data yang ada bersifat dinamis. Pihaknya terus berupaya mendata sungai-sungai yang ada. "Kami menggali informasi dari para tokoh-tokoh masyarakat terdahulu, untuk mengetahui latar belakang sungai meliputi nama yang diberikan masyarakat disana sebelum ditetapkan," ucapnya.


Selain itu kata ia, dalam inventarisir sungai tersebut kendala yang ditemui adalah banyaknya sungai yang bercabang-cabang sehingga perlu detail lebih dalam lagi dalam mengetahui sumbernya, muara dan hilir aliran sungai. "Masyarakat satu dengan daerah lainnya memanggil dengan nama berbeda, ini juga jadi bahan kami dalam menentukan kebijakan," ucapnya.


Adapun rincian kegiatan Bidang Sungai Dinas PUPR Banjarmasin TA 2019 ini ada 10 kegiatan yakni, pengerukan sungai besar, target ada 10 lokasi muara sungai yang dikeruk dengan total rencana volume 9.000 m3 dengan dana Rp2,3 miliar.


Lalu ada normalisasi sungai lecil, target sembilan lokasi dengan total rencana  siring terbangun 2 kilometer, dengan anggaran Rp2,2 miliar. Kemudian pemeliharaan sungai besar, target ada sembilan lokasi termasuk di dalamnya pemeliharaan Sungai Martapuara dengan kapal sapu-sapu. Dana sebesar Rp2,9 miliar.


Peningkatan siring sungai kecil target 16 sungai kecil yang direhab dan dikeruk  dengan dana sebesar Rp3,4 miliar. Revitalisasi Penataan Bantaran Sungai, target satu lokasi dibantaran Sungai Martapura. Pembuatan signage sungai, target 140 titik lokasi yang dipasang nama-nama sungai, papan informasi sempadan sungai dan papan himbauan untuk menjaga sungai dengan dana sebesar Rp240 juta.

Sosialisasi Penataan sungai dan drainase, pembuatan dan pemasangan patok beton penanda sungai, perencanaan penataan sungai, target lima lokasi sungai.

Pemeliharaan Rutin Sungai dan Drainase (pasukan turbo) target 80 lokasi yang
tersebar di lima kecamatan.

PIPA PDAM BOCOR

Komisi II DPRD Banjarmasin angkat suara mengenai kebocoran pipa diameter 1200 mm PDAM yang terjadi Februari 2019 lalu. Menurutnya, pemasangan pipa harus dilihat kualitasnya, jangan sampai pipa yang baru berpotensi rusak.

"Karena pipa PDAM yang bocor itu tergolong baru. Perlu evaluasi dari segi kualitas maupun kapasitas dan kondisi pemasangan pipa. Supaya tidak sering terjadi kebocoran lagi," ungkapnya.

Awan Subarkah, Fraksi PKS DPRD Banjarmasin
Sehingga, lanjutnya, dapat diprediksi dari awal, dan ada persiapan yang bisa dilakukan PDAM untuk mengurangai kebocoran pipa. Sekretaris DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalsel ini pun menambahkan, persoalan ini telah menjadi pembahasan di Komisi II.

Seperti diketahui, kebocoran pipa PDAM ini menjadi persoalan yang rumit di masyarakat, karena utamanya air sebagai sumber kehidupan untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti mandi, cuci pakaian dan alat makan.

Menurut pantauan media ini, kondisi aliran air PDAM berangsur pulih di beberapa kecamatan. Namun ada juga beberapa daerah yang sama sekali tak terdampak kebocoran pipa PDAM. Seperti di daerah Alalak Selatan, Banjarmasin Utara, dikarenakan perbedaan sambungan air. 

AIR PDAM KERUH 

Menanggapi  kualitas air bersih yang keruh hingga berwarna hitam kecoklatan, Direktur Umum PDAM Bandarmasih, Supiani angkat bicara.

Supiani menjelaskan fenomena tersebut dikarenakan terjadinya endapan yang ada di dalam pipa sekunder maupun tersier, yang mengalir ke pelanggan. Ia juga menyampaikan endapan tersebut merupakan akumulasi yang ada didalam pipa, sehingga akhir tahun ini merupakan puncaknya.

"Kami memohon maaf sebelumnya akan ketidaknyamanan pelayanan kami hampir sepekan ini," katanya terhadap awak media  Jumat (27/12/2019).

Dijelaskannya lagi, selama tiga hari belakangan ini, pihaknya terus gencar melakukan pemantauan pada flushing atau pembersihan pipa pipa sekunder, yang tersebar di Banjarmasin. Pengerjaan flushing yang turut dipantau langsung Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina itu, sudah berhasil mengubah kembali warna air, seperti semula.

Disinggung berapa banyak air yang dibuang pada saat pengerjaan flushing itu, Supian membeberkan bahwa sekira 60 sampai 70 ribu liter air yang terbuang. Ia menambahkan akan mengantisipasi agar kejadian air keruh saat ini bisa dikondisikan di tahun 2020, dengan menambah skala pembersihan pipa empat kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dua kali setahun.

Ia juga mengimbau jika masih ada keluhan masyarakat, atas ketidaknyamanan, pelayanan PDAM agar bisa langsung melaporkan ke call center yang siap melayani 24 jam. 

AKHIRNYA KOTA BANJARMASIN PUNYA RUMAH SAKIT

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina resmi melaunching RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, Selasa (24/9/2019).

Peresmian ditandai dengan pemotongan bunga dan penandatanganan berjalan lancar. Pada kesempatan tersebut ia mengucapkan terima kasih atas jerih payah para karyawan dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, untuk mewujudkan impian masyarakat memiliki rumah sakit sendiri.


Ibnu menyampaikan, meski sempat terlambat, namun dengan kolaborasi antara Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan Banjarmasin akhirnya rumah sakit bisa dilaunching. Bahkan tahun ini akan diselesaikan pembangunan gedung ketiga, sehingga tidak ada lagi penundaan. "Yang terpenting bisa melayani warga yang sebelumnya tidak terlayani dengan baik," ujarnya.
 
Orang nomor satu di Kota Baiman itu juga mengatakan, tahun depan direncanakan pembuatan dermaga yang akan dilakukan oleh Dishub Kota Banjarmasin. Serta penyediaan ambulance air yang saat ini sudah dipesan.

Hal itu untuk memudahkan warga dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya warga yang bermukim di kawasan sungai.



Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner