Bahas Kemerdekaan, Cipayung Plus Banjarbaru Diskusi Bersama | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 26 Agustus 2019

Bahas Kemerdekaan, Cipayung Plus Banjarbaru Diskusi Bersama


BERITABANJARMASIN.COM - OKP (Organisasi Kepemudaan) yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Banjarbaru mengadakan diskusi bersama dengan tema 74 tahun kemerdekaan Indonesia pada Sabtu (24/8/2019). 

Bersama Ketua Umum PC IMM Banjarbaru, PC PMII Banjarbaru, PC KMHDI Banjarbaru, PD KAMMI Banjarbaru, DPC GMNI Banjarbaru, dan PC HMI Banjarbaru duduk bersama-sama untuk merefleksikan kemerdekaan Indonesia.

Ketua PC IMM,  Fadli ridhani mengatakan saat ini Indonesia masih belum sepenuhnya merdeka. Melihat banyaknya kepemilikan saham yang masih dikuasai oleh bangsa asing, negeri ini masih belum bisa mengelolanya secara mandiri. 

"Sebagai mahasiswa kita harusnya bisa mengontrol dan mengawal pemerintahan dilapangan serta mengembalikan nilai moral anak-anak bangsa yang banyak terjajah oleh seks bebas, narkoba dan sejenisnya,"ucapnya.

Sementara itu Ketua PC PMII, Syafiq menambahkan bahwa di kehidupan sehari-hari sudah jelas terlihat kendaraan, alat elektronik, jaringan yang kita pakai, pertambangan, semuanya dikuasai oleh bangsa asing. 

"Sebagai anak muda kita diharuskan untuk bisa membuktikan kontribusi kita terhadap Indonesia bukan malah kebanyakan tuntutan," tuturnya kepada BeritaBanjarmasin.com.

Sejatinya kemerdekaan  bukan hanya sekedar merayakan hari 17 Agustus dengan perlombaan tapi kita harus melihat kondisi masyarakat sekarang terutama masyarakat di daerah pegunungan Meratus yang ingin diambil alih tanahnya oleh tambang.

"Merdeka itu sangatlah mulia, karena perjuangan memperebutkan kemerdekaan disandingkan dengan nyawa," kata Yogik (KAMMI)

Disamping itu Ketua DPC GMNI, Husein Nafarin memaparkan gagasanya bahwa dalam UUD terdapat kata yang mengatakan bahwa kita masih berada di depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia belum menyentuh ataupun naik kesinggasana kemerdekaan itu sendiri. 

"Kelemahan dan ketimpangan sosial Indonesia saat ini terletak pada ketimpangan ekonomi yang diperburuk dengan kenyataan bahwa kekayaan Indonesia dikuasai pihak lain,"bebernya.

Diskusi berlangsung selama tiga jam lebih di Cafe Fahrul Ihsan Banjarbaru pada tanggal 18 Agustus 2019. Banyaknya tanggapan dan pertanyaan dari para peserta yang hadir dalam diskusi, dianataranya soal sikap mahasiswa dalam merayakan kemerdekaan. (Fitri/Puji)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner