ISMAFARSI Nyatakan Sikap di Banjarmasin | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 26 Agustus 2019

ISMAFARSI Nyatakan Sikap di Banjarmasin


BERITABANJARMASIN.COM - Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia atau yang disingkat ISMAFARSI menyatakan sikap dan memprotes kejadian di DKI Jakarta, yang langsung membebas tugaskan Apoteker di Puskesmas Kamal Muara Jakarta Utara.

Sikap ini dilakukan bersama perwakilan dari 45 Kampus Farmasi se-Indonesia di Hotel Palm Banjarmasin pada Sabtu (24/8/2019) malam. 

Staf Ahli Kajian Strategis dan Advokasi ISMAFARSI, Doni Setiawan mengatakan keputusan Gubernur DKI Jakarta ini tidak objektitf terhadap profesi Apoteker. Sebab, dari pihak Polres Metro Jakarta Utara belum menentukan apakah Apoteker tersebut melakukan tindak pidana atau tidak.

"Kasus obat kadaluwarsa harus dilihat secara objektif dan transparan tanpa menyudutkan profesi Apoteker. Hal tersebut yang membuat kami kecewa," ucapnya kepada Beritabanjarmasin.com

Menurutnya, mulai dari penyerahan dan pengadaan dimulai dari Dinas Sosial itu sendiri dan ada kesalahpahaman atau framing yang salah dari media pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta tersebut.

Sebelumnya pasien melapor ke Puskesmas Kamal Muara Jakarta Utara kemudian dari pihak puskesmas tersebut juga melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI jakarta  dan pihak berwenang angsung menindak lanjuti mendalami kasus tersebut. 

Doni juga menjelaskan bahwa jenis obat yang dikonsumsi pasien berupa Vitamin B6, seperti yang dikutip dari Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Apoteker atau Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia DKI Jakarta Doktor Sutriyo menyatakan Vitamin B6 dalam bentuk tablet tersebut tidak terakumulasi dalam tubuh karena bersifat mudah larut dalam air hingga cepat dieliminasi jadi kecil peluang terurai.

"Kami selaku mahasiswa Farmasi yang nantinya akan jadi Apoteker melihat kasus ini sebenarnya bukan hal baru lagi sebelumnya juga ada beberapa kasus dijawa kasus peredaran obat ilegal dan vaksin palsu dan kemudian menunjukan framing bahwa Apoteker yang salah, kami melihat ini sangat-sangat tidak adil antara profesi satu dan profesi lainnya,"tuturnya. (Fitri/Puji)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner