Begini Ternyata Suka Duka Paman Pentol di Banjarmasin | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 05 April 2019

Begini Ternyata Suka Duka Paman Pentol di Banjarmasin

Pedagang pentol goreng

BERITABANJARMASIN.COM - Tak bisa dipungkiri, warga Banjarmasin kebanyakan memang suka sekali dengan kuliner yang satu ini. Pentol seolah menjadi kudapan yang nyaris selalu ada di mana-mana di kota ini. Lalu bagaimana sebenarnya omzet jualan si bundar yang gurih ini?

Untuk itu BeritaBanjarmasin.com mencoba bertanya langsung dengan beberapa pedagang pentol di kota seribu sungai, Jumat (5/4/2019).
Kali ini kami mencoba menyusuri pedagang pentol di kawasan Siring Menara Pandang, Jalan Piere Tendean, Banjarmasin Tengah. Salah satunya adalah Ali. Ia menuturkan, hampir setiap hari berjualan di sana. Sejak pukul 6.30 WITA.

Ia mengatakan sudah mulai menjajakan jualannya di pinggir jalan dekat Siring Menara Tendean, berjualan pentol sejak dua tahun lalu. Setiap hari Ali berjualan di tempat ini, yang jual biasanya seperti pentol, telor, tempura goreng, pangsit goreng, dan setiap tusuknya dihargai Rp1.000.

Ali memiliki satu orang anak usia delapan bulan dan satu orang istri. Selama berjualan menurutnya jumlah pembeli tidak menentu. "Alhamdulillah, kadang rame kadang sepi, biasanya kalo rame itu kalo ada acara dan setiap hari Minggu," ujarnya.

Untuk pendapatan perharinya, untuk penghasilan kotor per hari biasa sekitar Rp250.000 sudah dengan modal. Jadi penghasilan bersihnya Rp50.000 per hari. Namun saat ada cara dan hari Minggu bisa lebih banyak pendapatan bersihnya bisa Rp100.000 per hari.

Untuk biaya kehidupaan sehari-hari Ali hanya mengandalkan dari berjualan pentol. "Ya kurang sih kalo untuk biaya hidup sehari-hari, sedangkan kebutuhan banyak. Tapi ya disyukuri, memang sudah segini rezekinya ya di cukup-cukupin aja lah," ucapnya kepada BeritaBanjarmasin.com.

Ditanya soal harapan kepada Calon Presiden RI yang nanti terpilih, ia hanya tersenyum. Ia hanya berharap keadaan ekonomi bisa lebih baik dari sekarang.

Berbeda dengan Ali yang berjualan dengagerobak miliknya sendiri, Syaiful yang juga berjualan di kawasan itu justru hanya menjualkan dagangan orang lain. Dia hanya diberi 25 persen dari omzet jualan per hari. Syaiful sendiri belum lama berjualan, baru 15 hari. "Biasanya berjualan dari pukul tujuh pagi sampai enam sore," ucapnya.

Ia menjual pentol goreng, mie gulung goreng, dan gorengan kecil-kecil lainnya. Semua dagangan dibandrol Rp1.000 per biji. (fitri/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner