Kain Tenun Langka dari Amuntai Ini Ditampilkan di BSF 2019 | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 08 Maret 2019

Kain Tenun Langka dari Amuntai Ini Ditampilkan di BSF 2019


BERITABANJARMASIN.COM - Selain Kain Sasirangan, Kain Sarigading khas Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ternyata juga patut menjadi perhatian. Kain tenun warisan peradaban Kesultanan Banjar ini pun ditampilkan pada Expo Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2019.

Menurut pantauan BeritaBanjarmasin.com, pada booth milik Pemkab HSU menampilkan langsung perajin kain tenun Sarigading. Pembuatan kain ini tergolong berbeda dengan Sasirangan, sebab harus ditenun terlebih dahulu.

Penulis beruntung, bisa bertemu langsung dengan Nor Syaidah, satu-satunya perajin Kain Sarigading yang tersisa. Ia turut dalam rombongan Pemkab HSU dan menampilkan kain tenun yang dipercaya telah diwarisi sejak zaman Kesultanan Banjar.

Saat berbincang, Syaidah menuturkan kemampuan menenun Kain Sarigading diwariskan secara turun-temurun. Sehingga sangat jarang ditemukan (saat ini) perajin kain yang mulai langka itu. "Kemampuan ini diwariskan, jadi tak semua orang bisa menenun kain Sarigading," ujarnya, Kamis (7/3/2019).

Meski tergolong langka, lanjutnya, Kain Sarigading masih bisa ditemukan dan dibeli di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Diceritakannya, pada zaman dahulu, Kain Sarigading digunakan khusus untuk acara adat.

Ketua Dekranasda Kabupaten HSU, Anisah Rasyidiah, pun turut menjelaskan langkanya Kain Sarigading di Kalimantan Selatan. Menurutnya zaman sekarang sangatlah sulit menemukan perajin Kain Sarigading yang mempunyai nilai sejarah dan budaya tersebut.

Namun, istri Bupati HSU itu mengaku tak tinggal diam dengan kondisi ini. Ia pun bersama Pemkab HSU melakukan pembinaan dengan membuat sebuah rumah produksi khusus untuk penenunan Kain Sarigading. "Alhamdulillah (permintaan) tidak surut, bahkan di luar HSU sering memesan kepada kami," tuturnya.

Adapun harga yang dibandrol relatif murah. Hanya Rp100 ribu per helainya. Dengan harga tersebut kita sudah bisa membawa pulang kain asli, yang kemampuan menenunnya diwariskan secara turun-temurun sejak era kesultanan hingga sekarang. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner