Biddokkes Polda Kalsel Tangani 290 Pasien Korban Gempa dan Tsunami Sulteng | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 10 Oktober 2018

Biddokkes Polda Kalsel Tangani 290 Pasien Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

Bakti Sosial pengobatan gratis di wilayah kecamatan Tawael/beritabanjarmasin.com

BANJARMASIN, BBCOM - Pasca bencana alam di Palu, Sigi dan Donggala Sulteng beberapa hari terakhir, bantuan mulai datang. Bahkan, Polda Kalsel langsung menggelar bakti sosial kesehatan yang dilaksanakan di tiga wilayah kecamatan. Salah satunya di Kecamatan Tawaeli, Palu.

Bakti Sosial pengobatan gratis di wilayah kecamatan Tawaeli dipusatkan di Kelurahan Pantoloan Induk RT. 02 Dusun Ova (Masjid Nurul Falah)

Kabid Dokkes Polda Kalsel, AKBP dr Erwinn Zainul Hakim diwakili Paur Pusdik Ipda Supriadi Noor mengatakan, pasca gempa dan tsunami, berbagai macam penyakit bisa diderita oleh masyarakat seperti gatal-gatal, batuk dan gangguan pernafasan.

"Maka dari itu, kita kirim sejumlah tenaga medis yang dipimpin oleh AKBP dr Bambang Prasetya, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Biasanya pasca bencana banjir banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang kesehatannya, seperti menderita sakit gatal-gatal, batuk pilek dan sebagainya," ujar Ipda Supriadi kepada BeritaBanjarmasin.com, Rabu (10/10/2018).

Tim Biddokes Polda Kalsel dengan peralatan dan obat-obat untuk menangani korban gemba dan tsunami Sulteng/beritabanjarmasin.com
Dari 290 pasien yang ditangani oleh tim medis Biddokkes Polda Kalsel, di Kecamatan Tawaeli, Kelurahan Pantoloan Induk sebanyak 80 orang, di lokasi kedua Jalan Toli Toli 130 orang sedangkan di lokasi ketiga, jalan Labuan Baru, sebanyak 59 orang.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalsel AKBP M. Rifai menyebutkan kehadiran petugas medis dari Polda Kalsel ke lokasi gempa dan tsunami tersebut merupakan wujud kepedulian sosial Polri kepada masyarakat yang mengalami musibah bencana alam.

"Pada kondisi yang seperti ini biasanya masyarakat mudah sakit karena daya tahan tubuh mereka menurun akibat kelelahan, sumber air bersih terbatas, pikiran stress. Sehingga mereka memerlukan sentuhan, perhatian ataupun kepedulian kita semua dalam rangka memulihkan kesehatan dan kondisi fisik mereka," ujar Rifai. (edoz/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner