DKP3 Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban Di RK Ilir, Ini Yang Ditemukan Drh. Annang | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 30 Agustus 2017

DKP3 Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban Di RK Ilir, Ini Yang Ditemukan Drh. Annang

BANJARMASIN, BBCOM – Menjelang hari raya Idul Adha 1438 H, Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin kembali melakukan pemeriksaan kesehatan sapi di penampungan ternak RK Ilir Kota Banjarmasin, Selasa (29/8/2017).


Dari hasil pemeriksaan antemortem (pemeriksaan fisik luar sebelum dipotong), ditemukan empar ekor sapi yang terindikasi terserang penyakit Ifluenza. Sehingga tim pemeriksa dari DKP3 tidak merekomendasikan sapi tersebut dijadikan hewan kurban.

“Tidak semua. hanya ada empat yang terkena Ifluenza. Jadi kita tidak menyarankan untuk dijadikan hewan kurban,” ucap Drh Annang Wijadmiko selaku Medika Veteriner DKP3 usai melakukan pemeriksaan.

Dijelaskan, Ifluenza/flu bukan penyakit yang strategis bagi hewan ternak khususnya sapi, melainkan penyakit yang bias disembuhkan. Sebab pada umumnya flu pada ternak dikarenakan kondisi tubuh yang tidak tahan dengan perubahan iklim.

Akan tetapi, menurut Annang alangkah baiknya ternak di berikan waktu untuk disembuhkan sebelum dipotong dan dikonsumsi gadingnya. “Selanutnya sapi dirawat dulu dan diberikan vitamin sampai sehat kembali, baru bisa dipotong di hari lain, di luar Idul Adha,” jelasnya.

Lebih lanjut Annang mengatakan, pemeriksaan antemortem dilakukan untuk memastikan ada tidaknya penyakit strategis pada ternak seperti hanya anthrax, Jembrana, brucellosis serta penyakit yang bisa menimbulkan bahaya bila dagingnya dikonsumsi manusia. Mengingat ternak yang ada di penampungan RK Ilir merupakan ternak yang didataangkan dari luar Kalimantan, seperti Tusa Tenggara dan Jawa.

“Sejauh ini tidak ada karena ternak yang ada di Kalimantan sendiri bebas anthrax. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya pengiriman ternak dari daerah notabenenya sudah ada penyakit anthraxnya,” ujarnya.

Selain itu dia juga menganjurkan, bagi masyarakat yang ingin membeli ternak baik untuk keperluan ibadah kurban maupun dikonsumsi biasa agar bias memperhatikan kondisi kesehatan ternak sebelum membeli. Diantaranya kondisi ternak tidak lesu, berdiri tegak, bagian mata jernih, bulu mengkilat tidak kusam, dan hidung basah, tidak kering.

Sedangkan untuk mengetahui usia ternak dapat dilihat dari kondisi gigi. Jika gigi sudah copot minimal satu maka bisa dipastikan usia sapi sudah lebih dari dua tahun. “Kalau giginya sudah copot satu jadi hitungannya diatas dua tahun. jadi sudah layak sebagai sarat hewan kurban,” pungkasnya. [sbr]

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner