BERITABANJARMASIN.COM - Kaos Ahsan Goresan Alif atau KA GA adalah salah satu dari sekian banyak brand kaos dakwah di Indonesia. Kaos ini ternyata asli karya pemuda banua, Kalimantan Selatan. Selain mempunyai visi dakwah, kualitas kaos ini juga bisa bersaing di tingkat nasional.
"Saya menganggap kaos merupakan media komunikasi visual yang efektif, termasuk untuk menyampaikan nilai-nilai islami," kata Muhammad Arie Hidayat, owner KA GA kepada beritabanjarmasin.com, Ahad (12/6/2016).
Sebab kata Arie, dia bisa mencapai tempat di mana saja, tergantung kemana pemakainya berkelana. Karena itulah ia menggunakan tag line ‘Biar dakwah tetap eksis, di mana pun kamu nongkrong' untuk produk kaos dakwahnya tersebut.
Arie menuturkan, pada awalnya di pertengahan tahun 2013, di masa akhir perkuliahan, ia tergerak untuk memulai menyebar kebaikan lewat kaos.
"Semula saya membuat desain, kemudian memesan satu kaos, lalu menjualnya. Saat itu hanya merupakan kaos dengan bahan kaos biasa, sablonnya pun hanya sablon dengan bahan transfer paper," tutur Arie menceritakan pengalaman awal merintis KA GA.
Tidak disangka, lanjutnya, ternyata ada salah satu teman yang tertarik dengan apa yang ia lakukan. Teman itu adalah Muhammad Romadhoni Fajri, seorang mahasiswa FMIPA ULM Banjarbaru yang menawarkan kerjasama dalam bentuk investasi. "Saya tidak menyiakan kesempatan. Di sini lah pertama kalinya Goresan Alif memproduksi kaos dalam jumlah banyak," paparnya.
Namun, karena pada saat itu sibuk-sibuknya mengurus tugas akhir, maka Goresan Alif pun sempat terbengkalai, dan Arie merasa tidak nyaman dengan Dhoni. Arie pun mengganti investasi yang pernah diberikan temannya itu.
Beberapa bulan setelah itu, melihat banyak kaos yang menumpuk, dan melihat semakin maraknya kaos dengan konten negatif, Arie kembali bersemangat untuk menjalankan bisnis kebaikan ini. "Dengan menyisihkan uang gajih, perlahan saya membangkitkan lagi Goresan Alif," kenang Arie.
Sebelumnya Goresan Alif memiliki tiga klasifikasi desain, easy, medium, dan hard. Easy adalah desain yang memuat konten hanya sebagai identitas seorang muslim. Medium adalah desain yang bersifat mengingatkan. Sedangkan hard adalah desain yang bersifat mengajak. "Namun setelah mengkaji dari respon konsumen, kami hanya memproduksi desain dengan kelas easy atau medium," jelas dia.
Kenapa memilih brand Goresan Alif? Mengenai pertanyaan ini Arie menjelaskan Goresan Alif artinya sebuah karya (dua dimensi) yang sejatinya adalah karya Allah, hanya saja ia merasa dipilih Allah untuk melakukannya.
Jika kita pisah satu persatu katanya, Goresan berarti sebuah karya yang dituangkan di media dua dimensi, bisa itu tulisan, gambar, bahkan hanya coretan abstrak sekalipun. Sedangkan Alif adalah huruf hijaiyah yang mengawali kata ‘Allah’ dalam aksara Arab. "Sehingga boleh dibilang Alif itu mengarah pada Allah yang menganugrahi kreatifitas ini pada kami," urainya.
Kaos ini muncul dari kekhawatiran Arie terhadap maraknya kaos yang memuat konten-konten buruk, serta merosotnya nilai-nilai keimanan remaja masa kini. Dengan kaos ini, Arie ingin menjaga keseimbangan haq-bathil, dan mempengaruhi alam sadar maupun bawah sadar masyarakat, khususnya remaja. "Nah kami berharap melalui konten yang ada di kaos Kaos Ahsan Goresan Alif mereka bisa terbiasa dengan nilai-nilai islam," demikian Arie. [orin/goresanalif/sip]
Posting Komentar