BERITABANJARMASIN.COM - Keberadaan siring sungai dan menara pandang di Jalan Piere Tendean Banjarmasin rupanya menjadi magnet bagi masyarakat. Sekitar 10.000 orang tumpah ruah di kawasan yang juga menjadi lokasi pasar terapung buatan ini. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Hal ini terungkap dalam perbincangan yang dilakukan oleh Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Banjarmasin, Senin (18/4/2016) saat silaturahmi dengan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
Dalam diskusinya PD KAMMI Banjarmasin menanyakan terkait penggusuran pedagang kaki lima (PKL) yang ada di siring Piere Tendean dan apa solusi dari Pemkot Banjarmasin atas persoalan ini. "Kami menanyakan ini, karena menurut kami ini juga perlu perhatian dari Pemkot," kata Rizky, Ketua PD KAMMI Banjarmasin, kepada BERITABANJARMASIN.COM.
Menjawab pertanyaan dari para aktivis mahasiswa, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pun memaparkan terkait penertiban PKL itu dikarenakan siring bukanlah pasar. "Pada akhir pekan warga yang berkunjung ke siring itu hampir 10.000, dan setelah didata kebanyakan para pedagang tidak berasal dari Banjarmasin," jelas Ibnu. [mfr/sip]
Posting Komentar