Kalsel Terancam Bencana Ekologis | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 29 Januari 2015

Kalsel Terancam Bencana Ekologis

BANUAONLINE.COM – Bencana alam di Kalimantan selatan seperti banjir dan kabut asap, dianggap bukanlah takdir semata. Namun merupakan suatu akumulasi krisis ekologis disebabkan ketidakadilan dan gagalnya sistem pengurusan alam yang mengakibatkan kekacauan pada pengelolaan alam.

Saat musim kemarau tiba, Kalimantan Selatan dilanda bencana kabut asap kian parah, hingga berstatus siaga darurat bencana. Saat kemarau usai, dan musim penghujan tiba, lagi-lagi saat ini banua diintai oleh bencana banjir yang merugikan masyarakat. “Bencana seperti banjir, kekeringan dan kabut asap sering dianggap sebagai bencana alam dan juga takdir. Padahal fenomena tersebut, lebih sering terjadi karena salah urus lingkungan dan aset alam, yang terjadi secara akumulatif dan terus-menerus,” kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Selatan, Dwitho Frasetiandy.
Bencana ekologis adalah akumulasi krisis ekologis, yaitu hubungan antara manusia dan lingkungan, yang disebabkan oleh ketidakadilan dan gagalnya sistem pengurusan alam yang telah mengakibatkan terganggunya pranata kehidupan masyarakat.
Saat ini, ujarnya, keberlanjutan Kalimantan Selatan berada dititik rawan karena bencana ekologis yang terjadi secara akumulatif dan simultan di berbagai tempat, tanpa ada upaya yang signifikan untuk mengurangi kerentanan dan kerawanan masyarakat terhadap dampak bencana ekologis. “Ini yang perlu menjadi perhatian serius,” tambahnya.
Ia memcontohkan, pada kasus banjir di Kalimantan Selatan di awal tahun ini. Dalam melihat sebab terjadinya banjir tersebut maka katanya, dapat kita lihat bahwa terjadinya banjir bukan semata-mata proses alamiah yang datang disaat musim hujan karena intensitas curah hujan yang tinggi saja. Melainkan banjir juga terjadi akibat kerusakan hutan Pegunugan Meratus di beberapa Kabupaten Kalimantan Selatan dikarenakan banyaknya pembukaan lahan dan hutan oleh perusahaan pertambangan dan perkebunan sawit skala besar, yang mengakibatkan alam tidak mampu menahan air hujan.
Ditambahkannya, pemerintah harus bertanggungjawab sebagai pembuat kebijakan dalam pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam di Kalimantan Selatan. Maraknya penerbitan ijin tambang dan pembukaan lahan sawit yang ada menjadi penyebab utama bencana banjir yang terus menerus terjadi setiap tahunnya di Kabupaten-kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan. Secara tidak langsung banjir merupakan dampak struktural atas kebijakan pembangunan yang tidak berkelanjutan. (stp/mb)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner