Perusahaan Sawit "Dalang" Kabut Asap Kalsel! | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 20 Desember 2014

Perusahaan Sawit "Dalang" Kabut Asap Kalsel!

BANUAONLINE (12/2014) – Terungkap sudah siapa dalang yang menyebabkan bencana kabut asap di Kalimantan Selatan pada September hingga Oktober lalu. Lebih dari 50 persen kabut asap disebabkan oleh kelalaian perusahaan perkebunan sawit dan karet. Sebanyak 2.682 hektar lahan terbakar adalah areal kebun sawit dan karet, dari total 5.622 hektar kebakaran lahan.
Ternyata ada dua daerah yang menjadi sumber utama kabut asap ini. Daerah tersebut adalah Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar. Dua daerah ini memiliki perkebunan sawit dan karet dalam jumlah besar, dan karena kelalaian perusahaan menyebabkan 2.682 hektar lahan terbakar. Akibatknya kabut asap pekat melandak Kalimantan Selatan.
Masyarakat terancam infeksi saluran pernapasan, iritasi mata, sekolah diliburkan, hingga bahaya lalu lintas darat dan udara. Ratusan jadwal penerbangan terpaksa ditunda hingga berjam-jam. Setelah kabut asap reda, barulah terungkap, penyebab utamanya adalah perusahaan besar kebun sawit dan karet.
Fakta ini diungkap oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Sofyan AH. Ia membeberkan secara gamblang penyebab kebakaran hutan dan lahan di banua yang mengakibatkan Kalimantan Selatan ditetapkan berstatus siaga darurat bencana. “Ini karena pihak perusahaan kurang persiapan antisipasi, sehingga lahan perkebunan mereka yang ribuan hektar itu terbakar, dan menimbulkan kabut asap,” kata Sofyan AH.
Lalu apakah sudah ada tindakan tegas kepada para pengusaha pemilik perusahaan perkebunan yang menyebabkan bencana kabut asap di Kalimantan Selatan? Mengenai ini Sofyan tak menjawab, hanya saja dirinya menjelaskan bahwa BPBD Kalimantan Selatan sudah menyampaikan ini kepada wakil Gubernur dan mengusulkan untuk diadakan pertemuan dengan para pengusaha perkebunan tersebut.
Apalagi jumlah lahan terbakar sangat luas dan berdampak negatif kepada masyarakat di Kalimantan Selatan. Sementara itu, BPBD Kalimantan Sendiri sudah berupaya maksimal melakukan pemadaman di areal kebakaran lahan dan hutan, namun jelas yang paling utama adalah upaya pencegahan. “Inilah yang sedang kami usahakan, akan ada pertemuan dengan para pengusaha perkebunan, agar mereka sadar dengan antisipasi kebakaran lahan. Khususnya di daerah perkebunan mereka,” ujarnya.
BPBD sendiri, ujarnya, bukan tanpa usaha, hingga mendatangkan pesawat helikopter water bombing dari Rusia, dengan pilot dan teknisi juga dari negara sempat bernama Uni Soviet itu. Hujan buatan pun ternyata tak efektif karena beberapa kali salah sasaran. Sehingga tak bisa cepat menghalau kebakaran lahan dan hutan. “Misalnya saja kita rencanakan hujan buatan di Kabupaten Banjar dan Tapin, ternyata hujan malah turun di Kotabaru,” papar dia.
Di Kalimantan Selatan, pada 2014 ini, memiliki jumlah hotspot (titik api) paling banyak dibanding tahun 2010 hingga 2013 lalu. Selama 2014 ini tercatat ada 1.519 titik api, sedangkan tahun 2012 hanya 1.003 titik, dan 2013 488 titik api saja. Sofyan mengakui, jumlah titik api tahun ini memang paling banyak, dan cukup merepotkan. (stp/mb)

baca terus berita terupdate dari BANUAONLINE.COM, follow twitter @banuaonline.
Baca juga >>  

Walikota Banjarmasin H Muhidin "Diserang" Ombudsman Kalsel : http://www.banuaonline.com/2014/12/muhidin-disurati-ombudsman-kalsel.html

Penyebab kabut asap di Kalsel ternyata 50 Persen dari Perusahaan Perkebunan! >> http://www.banuaonline.com/2014/12/perusahaan-sawit-dalang-kabut-asap.html

Gawat! Sepertiga Wilayah Kalsel "Digulung" Tambang >> http://www.banuaonline.com/2014/12/gawat-sepertiga-kalsel-wilayah-tambang.html

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner