BERITABANJARMASIN.COM - Kain tradisional khas Kalsel, Sasirangan, kembali mencuri perhatian publik melalui gebrakan kolaboratif antara desainer nasional Ayu Dyah Andari dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarmasin.
Tidak sekadar tampil dalam balutan busana modis, kolaborasi ini mengusung misi lebih besar: pelestarian budaya, kepedulian sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam sebuah pergelaran fashion show yang berlangsung meriah di salah satu hotel ternama di Banjarmasin, Kamis (25/9/2025), Ayu Dyah Andari menghadirkan koleksi eksklusif berbahan sasirangan yang dipadukan dengan sentuhan modern dan feminin khasnya.
Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Neli Lestriani, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang dinilai sebagai langkah konkret dalam mengangkat wastra lokal ke panggung internasional.
"Kami sangat mengapresiasi desainer terkenal seperti Ayu Dyah Andari yang mau menggaet Dekranasda Kota Banjarmasin. Ini menunjukkan bahwa wastra sasirangan bisa dikenal secara luas, bahkan menembus pasar internasional," ujar Neli usai acara.
Lebih dari sekadar peragaan busana, kolaborasi ini juga memiliki dampak sosial yang nyata. Sebagian keuntungan dari penjualan koleksi akan disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Banjarmasin, sekaligus mendukung pengelolaan limbah tekstil dari industri sasirangan di Kalimantan Selatan.
Ayu Dyah Andari menyebut bahwa Banjarmasin merupakan salah satu kota dengan basis pelanggan loyal terbanyak setelah Jakarta. Ini menjadi alasan kuat baginya untuk menghadirkan koleksi secara langsung di kota seribu sungai tersebut.
"Tahun ini kami ingin lebih dekat dengan pelanggan, tidak hanya tampil di show dunia, tapi hadir langsung di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Banjarmasin," kata Ayu.
Ia juga menjelaskan bahwa kain sasirangan sangat fleksibel untuk dikreasikan dalam berbagai desain modern.
Dalam koleksi kali ini, Ayu membawa kembali motif bunga mawar khas rancangannya yang sebelumnya pernah dipamerkan di Inggris.
"Sasirangan itu punya motif yang bisa dibentuk. Saya membuat desain khas saya sendiri motif bunga mawar yang dulu kita bawa ke Inggris, dan sekarang kita realisasikan di koleksi ini. Alhamdulillah, koleksi ini sangat disukai warga Banjarmasin," tuturnya.
Lebih jauh, Ayu mengungkapkan bahwa kecintaannya terhadap kain tradisional Indonesia sudah tumbuh sejak lama. Sasirangan, menurutnya, menjadi salah satu bahan favorit yang tak hanya indah, tetapi juga sarat makna budaya.
"Tahun lalu saya sudah berkolaborasi menggunakan sasirangan dan membawanya ke Paris. Sekarang, saya kembali gunakan dengan sentuhan baru khas Ayu Dyah Andari," tambahnya. (arum/sip)
Posting Komentar