BERITABANJARMASIN.COM - Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin menunjukkan komitmen mengembangkan subsektor ekonomi kreatif, khususnya film dan video.
Melalui workshop bertajuk "Cinema dan Ekonomi Kreatif Dari Hobi Menjadi Industri, Disbudporapar akan menyelenggarakan pelatihan intensif selama dua hari pada 15 hingga 16 Juli 2025, yang menyasar pelaku kreatif.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudporapar Banjarmasin, Widya Fellisa, menjelaskan kegiatan ini dirancang meningkatkan kapasitas teknis serta memperluas wawasan pelaku ekonomi kreatif terhadap perkembangan industri film nasional dan global.
“Kami ingin membekali pelaku film dan video dengan keterampilan teknis sekaligus pemahaman industri, agar mereka bisa menghasilkan karya yang tidak hanya merepresentasikan budaya lokal, tapi juga mampu bersaing secara nasional hingga internasional,” paparnya, Minggu (12/7/2025).
Workshop ini akan menghadirkan dua narasumber nasional dari Jakarta Benny Kadarhariarto, seorang Director of Photography sekaligus Kepala Sekolah B Film School, serta Hardy Lifat Ibrahim, perwakilan dari Komunitas Film Televisi (KFT) Indonesia.
Keduanya akan memberikan materi mendalam mulai dari teknis produksi film, storytelling visual, manajemen distribusi, hingga strategi monetisasi di platform digital seperti YouTube, OTT, dan festival film.
Sebanyak 60 peserta yang merupakan pelaku ekonomi kreatif di bidang film dan video di Kota Banjarmasin akan mengikuti workshop ini.
Disbudporapar juga menggandeng komunitas lokal Sinema Banua sebagai mitra kolaboratif dalam penyelenggaraan kegiatan.
Selain fokus lanjutnya pada pelatihan teknis, kegiatan ini juga bertujuan membangun jejaring kolaboratif antar pelaku industri kreatif, termasuk menjalin sinergi lintas sektor dengan dunia pendidikan, media, hingga pelaku usaha swasta.
“Kami berharap dari kegiatan ini lahir komunitas kreatif yang solid, tumbuh talenta baru yang potensial, serta tercipta karya-karya film berkualitas yang dapat menjadi aset ekonomi dan budaya daerah,” tambahnya.
Lebih jauh, kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Disbudporapar dalam mendukung subsektor film dan animasi sebagai pilar ekonomi kreatif daerah yang berbasis kearifan lokal. (arum/sip)
Posting Komentar