BERITABANJARMASIN.COM - Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo meminta adanya pembatasan masuknya sapi luar daerah.
"Pembatasan ini tidak hanya antisipasi dari penyakit virus namun juga melindungi para peternak sapi yang ada di Kalsel," ujarnya (2/5/2023) sore.
Menurut Imam peternakan sapi di Kalsel mulai membaik dengan mulai dilepasnya anakan sapi di kebun-kebun sawit.
Nantinya sapi yang dilepas di kebun sawit ini kata Imam biaya pemeliharaannya juga relatif lebih rendah dibanding dilakukan di rumahan.
Namun untuk sekarang belum memungkinkan untuk dilakukan penurunan harga daging dengan mendatangkan sapi dari luar.
"Karena kasian sapi lokal kita, itu menjadi masalah sehingga kita harus tetap membatasi jumlah sapi yang didatangkan dari luar," jelasnya.
Jadi tambahnya, ini bukan hanya masalah untuk melindungi dari virus dan penyakit. Tetapi juga untuk melindungi para peternak sapi yang ada di Kalsel.
Adapun kebanyakan sapi yang didatangkan ke Kalsel saat ini kata Imam berasal dari Madura dan daerah terbanyak ada di NTB dan NTT.
Sedangkan daerah yang potensi besar untuk mengembangbiakkan sapi ini kata Imam ada di Kabupaten Tala dan Tanbu karena lebih banyak kawasan kebun sawit untuk pengembangan sapi lokal.
Sementara itu, Imam juga meminta kepada para peternak di Kalsel agar jangan lengah untuk menjaga kesehatan sapinya khususnya menjelang Iduladha1444 H.
"Terutama pada penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak harus tetap diwaspadai," ucapnya. (maya/sip)
Posting Komentar