INDEPTH NEWS: PMK Ternak di Kalsel, Harga Daging Meroket, Curhat Pedagang Hingga Prediksi Stok Hewan Kurban | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 06 Juni 2022

INDEPTH NEWS: PMK Ternak di Kalsel, Harga Daging Meroket, Curhat Pedagang Hingga Prediksi Stok Hewan Kurban

Munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kalsel menjelang Idul Adha membuat harga daging segar di pasaran merangkak naik. Hal ini akibat berkurangnya distribusi dari daerah pemasok hewan ternak yang dihentikan sementara.

Saat ini harga daging di pasaran sempat mencapai Rp150 ribu per kilogram. Kisaran kenaikan harga daging sapi saat ini sebesar Rp10 ribu sampai dengan Rp15 ribu pada semua jenis bagian dari daging sapi per kilogramnya (KG).

Untuk mengatasi wabah PMK tersebut, upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah dengan gerak cepat dalam penanggulangan dan pengendaliannya. Dengan tim kesehatan hewan provinsi bekerjasama dalam pengobatan, pemberian vitamin biosekuriti yang ketat dan pengetatan lalulintas ternak.

Kepala Disdag Kalsel pun mengharapkan harga daging sapi segera normal seiring gerak cepat yang dilakukan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel yang melakukan observasi ke beberapa sentra peternakan.

Sempat Terkonfirmasi PMK, 39 Ekor Hewan Ternak di Kalsel Sembuh

39 hewan ternak yang terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kalsel telah dinyatakan sembuh.

Hewan ternak yang dinyatakan sembuh tersebut terdiri dari 33 ekor sapi di Desa Bumi Jaya Kabupaten Tanah Laut dan enam ekor kambing di Desa Pendulangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Ini juga langkah gerak cepat yang dilakukan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, dalam upaya mencegah penyebaran PMK di wilayah Kalsel.

Dikatakan Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi sejak mewabahnya PMK di Jawa Timur, sebagai wilayah yang dekat dan berbatasan langsung dengan Jawa Timur memiliki risiko untuk tertular cukup tinggi. Tentu saja menyebabkan ditemukannya beberapa ternak terindikasi terinfeksi PMK di wilayah Kalsel.

"Kami bekerjasama dengan tim kesehatan hewan provinsi berupa pengobatan, pemberian vitamin biosekuriti yang ketat dan pengetatan lalulintas ternak," kata ia, Kamis (2/5/2022).

Sehingga, berdasarkan hasil uji Balai Veteriner Banjarbaru, 39 hewan ternak tersebut dinyatakan sembuh.

Untuk itu, menjelang Hari Raya Idul Adha  ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir untuk membeli hewan kurban dan tetap mengkonsumsi daging hewan kurban.

Mengingat daging yang dihasilkan dari hewan yang terinfeksi PMK dan dipotong di rumah potong hewan yang ditunjuk pemerintah, dapat dikonsumsi masyarakat melalui prosedur penanganan yang tepat.

"Kami juga sudah memeriksa, masyarakat dapat membeli hewan kurban yang sehat dan bebas PMK," ujarnya.

Ditambahkannya, ternak kurban juga akan dipastikan sehat dan bebas PMK berdasarkan pemeriksaan dokter hewan di wilayah masing-masing.

Ternak kurban yang berasal dari luar daerah juga dipastikan aman, karena Kalsel hanya memberikan izin pemasukan dari daerah yang masih dinyatakan bebas PMK dan wajib menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang menyebutkan bahwa ternak tersebut sehat dan bebas PMK.

Dalam hal ini Disbunnak juga membuka posko pengendalian dan penanggulangan PMK Kalsel dan hotline pelaporan dugaan ternak terindikasi PMK.

Harga Daging Sapi di Banjarmasin Merangkak Naik, Capai Rp150 Ribu Per Kilogram

Harga daging sapi terus merangkak naik di pasaran hingga menyentuh harga Rp150 ribu per kilogram.

Hal tersebut diungkapkan salah satu pedagang daging di Pasar Antasari, Banjarmasin Tengah, Sarifah. Sebelumnya harga daging Rp135 ribu per kilogramnya. "Kenaikan harga daging terjadi setelah adanya virus PMK," tuturnya, Kamis (2/5/2022).

Sehingga menyebabkan ketersediaan daging sapi untuk konsumsi mengalami kekosongan karena beberapa daerah pemasok sapi di luar Kalsel seperti Madura dan Bali terpaksa ditutup sementara.

Apalagi hewan ternak masuk ke Banjarmasin harus ada izin dan pemeriksaan yang ketat sehingga sangat sulit masuk dari luar Kalsel. "Saat ini penjualan menurun dari biasanya," imbuhnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichroom Muftezar menyampaikan bahwa kenaikan harga daging di pasaran, disebabkan pengaruh terjadinya pembatasan lalu lintas hewan ternak.

Sehingga ketersediaan pasokan hewan ternak seperti sapi dan kambing sangat terbatas, yang berpengaruh pada harga dagi sapi di pasaran. "Kami terus koordinasi dengan Disperdagin Kalsel memastikan ketersediaan hewan ternak," pungkasnya.

Cegah PMK, Pengiriman Hewan Ternak Luar Daerah Dibatasi, DKP3 Banjarmasin: Kita Pakai Hewan Ternak Lokal

Mewabahnya virus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada hewan ternak membuat Kalsel melakukan pembatasan lalu lintas rentan (sapi, kambing, domba dan babi) baik yang keluar maupun yang datang dari wilayah luar pulau Kalimantan.

Hal itu sebagai upaya peningkatan pengendalian dan pengawasan virus mematikan hewan ternak itu agar tidak meluas dengan cepat.

"Kami masih belum tau kapan berakhirnya lockdown itu," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Kota Banjarmasin, Teuku Inayatsyah Jumat (12/5/2022).

Inayat menyampaikan bahwa penutupan pengiriman hewan ternak dari luar daerah itu, masih bisa disiasati.

Sebab pihaknya masih bisa mendapatkan hewan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau lokal untuk memenuhi kebutuhan daging bagi warga. "Kita masih bisa dapat sapi lokal maupun kerbau rawa," ucapnya.

Ia menerangkan bahwa perlakuan penanggulangan virus tersebut, mirip dengan penanganan saat wabah Covid-19.

Sehingga pemerintah pusat akan mengedarkan vaksinasi PMK dalam dua - tiga bulan mendatang, yang saat ini masih diuji sample untuk jenis vaksin yang akan disuntikan.."Masih belum, kita tunggu saja vaksin tersebut," kata ia.

Inayat menyampaikan bahwa hewan ternak di Kalsel tidak perlu dikhawatirkan akan penyebaran virus PMK itu.

Dikarenakan Kalsel terutama Banjarmasin bukan salah satu daerah pusat pembibitan hewan ternak, sehingga penyebaran virus itu sangat kecil terjadi. "Insya Allah di kita aman, karena kita buka daerah pembibitan hewan ternak," ujarnya lagi.

Kendati demikian pihaknya terus melaksanakan penerapan prinsip-prinsip biosekuriti di peternakan hewan.

Seperti isolasi hewan sakit atau terduga penyakit, sanitasi (cleaning dan desinfeksi) dan kontrol pergerakan hewan, serta pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan sebagai upaya pencegahan akan penyebaran virus tersebut.

Wabah PMK Sebabkan Harga Daging Sapi Naik Di Kalsel

Dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi berpengaruh pada kurangnya suplai dan kenaikan harga daging sapi di Kalsel.

"Sangat berpengaruh mengingat pasokan sapi di Kalsel masih sangat tergantung dengan daerah lain," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Birhasani, Jumat (20/5/2022)

Terlebih kata ia di Kalsel juga sudah ada beberapa sapi yang tertular PMK, sehingga ada beberapa daerah sentra peternakan sapi yang melakukan penutupan sementara, seperti diberhentikan sementara kegiatan di rumah potong hewan yang ada di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.

"Jadi suplai dari daerah Pelaihari ke daerah lain berkurang dan berpengaruh kepada suplai daging segar ke tingkat pasaran," ungkapnya.

Berkurangnya suplai daging sapi yang ada di Kalsel, juga berpengaruh pada harga daging sapi saat ini yang naik hingga Rp10 ribu sampai 15 ribu per kilogram (KG).

"Misalkan daging khas tadinya Rp135.000 per KG sekarang mencapai Rp150.000," pungkasnya.

Disbunnak Kalsel Cepat Tangani Kasus PMK, Birhasani Harapkan Harga Daging Kembali Normal

Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel harapkan harga daging sapi segera normal seiring gerak cepat yang dilakukan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel.

Birhasani menyebutkan, kisaran kenaikan harga daging sapi saat ini sebesar Rp10 ribu sampai dengan Rp15 ribu pada semua jenis bagian dari daging sapi per kilogramnya (KG).

Lanjutnya, saat ini Disbunnak Kalsel, sudah melakukan observasi ke beberapa sentra peternakan dan ditemukan beberapa sapi yang terjangkit PMK. "Disbunnak sudah mengatasi hal itu dengan gerak cepat," kata Birhasani, Kamis  (2/6/2022).

Saat ini ada beberapa sentra peternakan sapi di Kalsel yang melakukan penutupan sementara, karena suplai daging sapi asal Jawa Timur yang dihentikan akibat PMK yang mempengaruhi harga daging sapi di pasaran. "Diharapkan harga daging kembali normal,”pungkasnya. (*)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner