Ternyata, Ada Gangnya Orang Banjar di Daerah Bogor | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 30 November 2021

Ternyata, Ada Gangnya Orang Banjar di Daerah Bogor

Foto : Instagram Kesultanan Banjar

Sekitar tahun 1885, daerah Bogor menjadi tempat pengasingan sultan dan para Bupati yang dianggap berbahaya bagi Pemerintah Belanda, dan sekaligus untuk mengurangi secara sistematis pengaruh kaum feodalis atas masyarakatnya.


Keluarga Ratu Zaleha sebagai kelompok Pagustian oleh Pemerintah kolonial dianggap berbahaya dan ancaman. Selama dalam masa tawanan Goesti Mohammad Arsyad untuk kebutuhan hidupnya ditempat pembuangan mendapatkan tunjangan sebesar f.300 perbulan dan istrinya Ratu Zaleha f.125 sebagai tambahan untuk memelihara tujuh anggota keluarganya. Ketetapan tunjangan tersebut berdasar pada surat Sekretaris Goebernemen 25 Juli 1906 No.1198 yang ditujukan kepada Ekslensi Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan Asisten Residen Bogor.

Ratu Zaleha adalah satu dari sedikit pejuang wanita di Nusantara yang gagah berani membela tanah airnya dari cengkeraman kuku penjajahan Belanda. Bersama sang suami, Goesti Moehammad Arsyad bin Goesti Moehammad Said. Ratu Zaleha adalah penerus perjuangan ayahnya Pangeran Moehammad Seman yang juga merupakan putera Pahlawan Nasional, Pangeran Antasari.

Gang Banjar di ambil dari nama keluarga Pagustian asal Kesultanan Banjarmasin Kalimantan Selatan yang diasingkan dan di tempatkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda di Empang. Bagian dari kisah tempat pengasingan Pagustian tersebut itulah yang memunculkan nama sebuah Gang dan kini disebut dengan nama Gang Inten (Intan).

Konon penamaan Gang Intan bermula dari Nyai Salamah ibu dari Ratu Zaleha yang disebut sebagai Ni Putih. Ni Putih turut bersama anak dan menantunya menemani mereka ke pengasingan di Buitenzorg (Bogor). Menurut cerita lisan yang menjadi buah bibir warga Lolongok pada zaman dulu, Ni Putih mencari intannya yang di boyong oleh pemerintah kolonial ke negeri Belanda. Intan itu disebut-sebut berukuran besar dan karenanya Ni Putih yang sudah tua renta dan sudah mulai pikun, sering mencari intannya yang dianggap hilang hingga pada halaman paling belakang rumah pengasingannya yang sekarang disebut sebagai Gang Intan.

Sumber Instagram @kesultananbanjar_official

Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/CDxyebxJjDQ/?utm_medium=copy_link

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner