Dinkes Kalsel Tingkatkan Kapasitas Petugas Program Gizi dan Isi Piringku Tahun 2021 | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Minggu, 24 Oktober 2021

Dinkes Kalsel Tingkatkan Kapasitas Petugas Program Gizi dan Isi Piringku Tahun 2021

BERITABANJARMASIN.COM - Dinas Kesehatan Kalsel mengadakan peningkatan kapasitas petugas dalam pelaksanaan program gizi dan isi piringku tahun 2021 di Banjarmasin 

Kegiatan tersebut dihadiri 47 orang terdiri atas Dinas Kesehetan Provinsi Kalsel, Dinkes 13 Kabupaten/Kota yang menangani program Kesga dan gizi. 

Kepala Dinkes Kalsel, Muslim mengatakan dalam rangka menunjang peningkatan kualitas sumberdaya manusia perlu dilakukan upaya secara dini, berlanjut dan terus menerus yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan balita yang nantinya akan menjadi generasi penerus pembangunan bangsa Indonesia. 

“Kita sadari masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan," kata dia, Sabtu (23/10/2021).

Hal tersebut disebabkan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat atau derajat kesehatan masyarakat antara lain faktor pelayanan kesehatan, faktor lingkungan hidup, faktor perilaku masyarakat sendiri juga dari faktor genetik. 

Untuk mengatasi hal tersebut petugas harus gencar mensosialisasilan Isi Piringku. Isi piringku merupakan program bagi masyarakat dalam memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi. 

“Isi piringku adalah pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Kami juga mengajak masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak," ujarnya. 

Dengan cara ini diharapkan remaja putri masa kini tidak hanya menjaga kesehatan sendiri, tapi juga akan berdampak di masa yang akan datang, dimana mereka akan melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting. 

Untuk itu, pemerintah melakukan intervensi dalam dua skema. Pertama, intervensi spesifik atau gizi dengan memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak, suplementasi gizi, pemberian tablet tambah darah, dan konsultasi. 

Kedua, intervensi sensitif atau non gizi seperti penyediaan sanitasi dan air bersih, lumbung pangan, alokasi dana desa, edukasi, sosialisasi dan sebagainya. 

“Program pemerintah untuk menurunkan stunting meliputi berbagai aspek yakni kesehatan maupun non kesehatan. Namun, ragam program tidak akan berdampak banyak, bila tidak disertai pola pikir sehat. "Perlu ada perubahan perilaku dari masyarakat," pungkasnya. (fitri/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner