BERITABANJARMASIN.COM - DPRD Kalsel menanggapi aksi dan tuntutan mahasiswa hari ini (20/9/2021) berkaitan dengan keseriusan pemerintahan dalam penanganan Covid-19.
Tuntutan mahasiswa tersebut menuntut pemerintah dalam kejelasan diantaranya mengenai pelaksanaan vaksinasi, bantuan sosial kemasyarakat dan PPKM. Namun ia menanggapi tuntutan yang mengarah pada substansi perorangan yang apabila Ketua DPRD Kalsel tidak mengindahkan tuntutan maka harus turun dari jabatan karena dinilai telah gagal dalam penanganan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Kalsel, Supian Hk mengatakan pernyataaan dalam tuntutan tersebut perlu diarahkan ke leading sektornya menangani penyelesaian pandemi Covid-19 yaitu dinas-dinas di Pemprov Kalsel. "Karena teknis yang melaksanakannya itu di Pemprov bukan DPRD," ujarnya.
Dalam tuntutan tersebut beberapa point kata Supian telah dilakukan dan guna mempertegas hal tersebut pihaknya juga mengundang instansi terkait seperti, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan yang lainnya. Ia pun membuka audiensi dan pada intinya pihaknya menerima tuntutan kalau bagus diterima dan sebaliknya jika tidak akan dicari solusi terbaik. "Tapi kalau saya ditekan untuk mundur, bukan mereka yang menentukan akan tetapi masyarakat di 13 kabupaten/kota dan ada mekanismenya," paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel M Lutfi Saifuddin menyampaikan aspirasi yang disampaikan mahasiswa juga merupakan suara wakil rakyat untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Kalsel.
Namun tekait percepatan penanganan pandemi Covid-19 itu kata Lutfi merupakan ranah kebijakan ada pada eksekutif dan ranahnya di kabupaten/kota sehingga harusnya konsisten dalam menerapkan PPKM, jangan tebang pilih dalam menerapkan kebijakan. "Jangan sampai pedagang kecil tidak boleh jualan, tapi hiburan malam tetap buka," tegasnya.
Selain itu untuk Bansos sendiri kata Lutfi wakil rakyat sejak PPKM pertama dilaksanakan langsung menemui Dinas Bulog untuk memastikan distribusi bantuan pangan sampai dan terdistribusi tepat waktu. (maya/sip)
Posting Komentar