Ketua DPRD Kalsel Tanggapi Dugaan Banjir Akibat Pertambangan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 08 Februari 2021

Ketua DPRD Kalsel Tanggapi Dugaan Banjir Akibat Pertambangan

BERITABANJARMASIN.COM - Pertambangan di Kalsel diduga menjadi penyebab banjir di Banua. Ini menjadi polemik di tengah masyarakat dan mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kalsel, Supian HK.

Supian HK mengatakan banjir yang terjadi di Banua menimbulkan sudut pandang yang berbeda-beda, banyak diantaranya menyalahkan tambang sebagai biang kerok utamanya. 

Menurutnya, saat ini yang terpenting seluruh pihak saling memberikan kontribusi untuk menanggulangi bencana yang terjadi. 

"Bencana banjir ini perlu dilihat dari berbagai sisi, jangan salah menyalahkan dan harus saling memberikan kontribusi bagaimana penanggulangan bencananya," jelasnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Senin (8/2/2021).

Dirinya menceritakan di tahun 2017 sewaktu menjabat Ketua Komisi III DPRD Kalsel, isu pertambangan terus bergulir. Merujuk kepada UU Nomor 24 tahun 2014 dimana kewenangan izin pertambangan dialihkan ke provinsi. Supian HK bergerak cepat dengan memberi usulan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel.

"Saya mengusulkan kepada gubernur, pemerintah provinsi yang mengevaluasi dan menyetujui mencabut dan tidak ada menambah atau memperpanjang lagi. Sebanyak 625 izin tambang dicabut," terangnya.

Begitu juga kata dia pada tahun 2018 Pemprov Kalsel bersikap tegas tidak ada melakukan penambahan untuk sawit. 

Saat ini diungkapkannya, ada sebanyak 8 perusahaan pemegang PKP2B (Perjanjian Kontrak Penambangan Batu Bara) yang masih aktif di Kalsel. 

"Hak kami di DPRD memberikan kontrol 
jika merugikan rakyat atau perusahaan yang menyalahi kewenangannya kita bisa menyetop," tegasnya.

Sementara itu, Ketua LSM Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalsel Akhmad Husaini menyambut baik sikap dari Ketua DPRD Kalsel, Supian HK.

"Saya meyakini pemerintah tidak tinggal diam, mereka akan memberikan pengawasan terhadap PKP2B yang masih aktif. Jika perusahaan menyalahi, pemerintah tegas akan segera menutup," bebernya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner