BERITABANJARMASIN.COM - Upaya menata kawasan bantaran sungai masih terkendala kawasan pemukiman warga sekitar. Hal tersebut dipaparkan Kabid Sungai Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony kepada BeritaBanjarmasin.com.
Dikatakannya bukan perkara mudah untuk melakukan penataan bantaran sungai.
Terlebih rencana tersebut akan dilakukan di dua kawasan sungai yang berpotensi mendongkrak ekonomi menengah dan ekonomi kreatif masyarakat sekitarnya, yakni Sungai Kelayan dan Sungai Pengambangan.
"Kalo masih ada rumah di kiri kanannya akan kesulitan alat berat melakukan pengerukan dan juga membuang hasil galiannya," terang, Senin (16/11/2020).
Untuk itu sebelum dilakukan normalisasi maupun revitalisasi sungai, direncanakan akan dilakukan pembebasan lahan pemukiman warga sekitar di 2022.
Sebab di tahun depan lanjutnya masih dalam tahapan penganggaran detail engenering disign (DED) perencanaan pembangunan untuk kawasan Sungai kelayan. "Kalau Sungai Kelayan bisa dibebaskan maka program pengerukan dan normalisasi kami bisa maksimal," ujarnya.
Ia menjelaskan jika saat ini pihaknya melakukan pengerukan sungai secara maksimal, dikhawatirkan rumah warga sekitar akan ambruk. Sebab, proses degradasi dan agradasi di palung sungai menyebabkan ketidakstabilan pada daerah tepian sungainya. "Kalau asal dikeruk saja juga menjadi sia-sia karena tetap tidak bisa menurunkan beban air di daerah itu," tambahnya.
Selain itu, ia membeberkan hal itu bertujuan untuk menghidupkan kembali jalur transportasi melalui sungai, yang sejak dulu ada dan menjadi alternatif bagi masyarakat kota Baiman.
Serta dapat dipasang alat penyaring sampah kiriman dari kabupaten tetangga seperti enceng gondok bila musim penghujan tiba. "Sedangkan untuk kawasan Sungai Kelayan, bisa menanggulangi banjir yang serig terjadi dimusim hujan," katanya lagi. (arum/sip)
Posting Komentar