Mantap! Lelaki Banjarmasin Ini Buat APD di Tokonya | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 03 April 2020

Mantap! Lelaki Banjarmasin Ini Buat APD di Tokonya

BERITABANJARMASIN.COM- Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin sulit didapat belakangan ini membuat Royadi Akhyar, pria yang bekerja di bidang Humas Rumah Sakit Anshari Saleh ini berinisiatif untuk membuat alternatif alat pelindung diri (APD) lewat bisnis percetakan digital miliknya.

Royadi berujar hal tersebut dilakukannya  karena di RS tempatnya bekerja kekurangan stok APD tersebut. Padahal menurutnya, APD tersebut sangat penting bagi tim medis sebagai garda terdepan menyembuhkan pasien terpapar Covid-19. 

"Di RS tempat saya bekerja cepat habisnya dan itu jadi ke khawatirkan petugas di sana karena mereka langsung kontak dengan pasien," ucapnya kepada BeritaBanjarmasin.com, saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Rantauan Darat (Alfi Print) Banjarmasin, Kamis ( 2/4/2020).

Saat Jurnalis BeritaBanjarmasin.com mendatangi lokasi pembuatan APD tersebut terlihat beberapa pegawainya tengah bekerja dengan tugasnya masing-masing. Dari mulai pemotongan pola yang menggunakan mesin cutting laser, yang mana dalam proses ini pola yang telah diprogram dari komputer akan otomatis terpotong oleh mesin tersebut.

Kemudian beralih di ruangan terpisah yaitu tahap penjahitan yang dikerjakan oleh 11 orang dengan bagian dan tugasnya masing-masing dan sampai di tahap akhir yaitu sterilisasi.

"Kain yang digunakan juga bukan kain sembarangan yang sifatnya harus water proof. Jadi cairan dari tubuh pasien seperti keringat ngga boleh masuk," jelasnya.

Menurutnya APD yang ia buat sekedar untuk alternatif dan membantu tim medis di tengah kelangkaan APD.

"Kita bikin ini sekedar untuk alternatif kalo seperti yang standar dibutuhkan oleh medis sesuai standar RS itu kan nama bajunya hazmad dan harganya jauh lebih mahal dengan layer beberapa macam dan itu sudah tidak mungkin bisa dipenuhi," bebernya.

Bahkan  menurutnya banyak petugas sampai menggunakan jas hujan yang harganya Rp 10 ribu yang di jual di pasaran dengan  berbahan plastik tipis sebagai pengganti APD dan itu masih sangat riskan. 

"Kalo dibandingkan dengan yang standar dari pabrik medis segala macam sudah pasti tidak sebagus itu, setidaknya mengurangi resiko untuk para petugas dibanding menggunakan jas hujan," terangnya.

Awalnya Royadi hanya menawarkan APD buatannya kepada RS tempatnya bekerja dengan mengirimkan satu foto sebagai contoh produk yang ia buat, dari situlah pihak RS tempat ia bekerja kemudian memesan APD kepadanya. 

"Di grup akreditasi rumah sakit saya baca banyak sekali keluhan (langkanya APD). Saya coba tawarkan dan mereka langsung minta dibuatkan," ungkapnya.

Sejak saat itu mulai banyak permintaan untuk APD yang ia buat tersebut bahkan dari berbagai daerah di luar Kalsel.  Namun, ia hanya memprioritaskan pembuatan APD hanya untuk rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kalsel saja.

Untuk satu stel hazmat suit yang menghabiskan 4 meter bahan kain dipatok harga 150 ribu. Untuk ukuran disamaratakan agar semua tim medis dapat menggunakannya.

"Awalnya kita jual dengan harga 115 ribu, karena bahan baku naik kemudian terakhir kita jual di harga 150 ribu," bebernya.

Royadi mengungkapkan kendala yang ia hadapi saat ini yakni ketersediaan bahan baku yang menipis, sementara bahan baku yang ia gunakan berasal dari Tiongkok dan ia membelinya di Surabaya.

"Dari luar negeri tidak bisa masuk sampai sekarang jadi masih kebingungan kalo ini bahannya habis alternatif penggantinya masih dipikirkan," pungkasnya. (Fitri/Puji)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner