Ditanya Sosok Ideal Gubernur Kalsel, Begini Jawaban Aktivis Mahasiswa | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 05 Desember 2019

Ditanya Sosok Ideal Gubernur Kalsel, Begini Jawaban Aktivis Mahasiswa


BERITABANJARMASIN.COM - Pilgub Kalsel 2020 sebentar lagi akan dilaksanakan, lalu sosok seperti apa yang layak menjadi pemimpin Kalsel dari perspektif aktivis mahasiswa?

Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banjarmasin, Muhammad Alfiansyah mengemukakan Kalsel perlu perubahan, sehingga pemimpinnya harus mempunyai tujuan untuk kemajuan banua. "Yang jelas harus punya visi ke arah perbaikan untuk Kalsel," terangnya, Rabu (4/12/2019).

Selain itu kata ia, perlu perbaikan terutama dalam pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya untuk pemuda.

Sementara itu, Ketua GMNI Kota Banjarmasin, Ridho AGD mengatakan
tentunya secara umum Cagub dan Cawagub Kalsel harus bisa mempertanggungjawabkan visi dan misinya. "Jangan visi dan misi yang dibawa itu hanya sebuah brand yang digunakan untuk pengenalan di awal, jadi harus dilaksanakan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Kalsel langsung," terangnya.

Apalagi kata ia, menyongsong revolusi industri 4.0 dan bonus demografi memerlukan sosok pemimpin yang mampu mempersiapkan program pemuda melalui pembangunan serta pengembangan SDM di Banjarmasin pada khususnya dan Kalsel pada umumnya. 

Hal ini menjadi tantangan calon pemimpin untuk bisa mensinergikan program  digitalisasi yang dihadapi. "Kami menginginkan Kalsel menjadi daerah yang siap menjawab tantangan zaman, dengan mempersiapkan pemuda yang dapat berkontribusi dengan adanya program pendukung dari pemda melalui pemimpin terpilih kedepan," urainya.

Ketua DPD GMNI Kalsel, Ridho Ary Azhari Sosok menjelaskan sosok yang ideal dalam memimpin kalsel adalah seseorang yang punya karakter kepemimpinan kuat, mampu mengambil sikap tegas terhadap keadaan yang ada di Kalsel. Berani mengambil kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat. 

"Mampu mengartikulasikan nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara di banua yg memiliki karakteristik agamis. Tak lupa pemimpin di masa sekarang haruslah mampu memadukan percepatan zaman dengan nilai kebudayaan agar kelak tidak menggerus norma yang ada di masyarakat," terangnya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner