PSU Hingga Presidential Threshold Dibahas di FGD LIPP-JIP FISIP ULM | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 03 Mei 2019

PSU Hingga Presidential Threshold Dibahas di FGD LIPP-JIP FISIP ULM


BERITABANJARMASIN.COM - Focus Group Discussion (FGD) membahas evaluasi pesta demokrasi 2019 digelar di Laboratorium LIPP-JIP FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kamis (2/5/2019).

Beberapa hal yang didiskusikan mengarah pada pencarian formula terbaik untuk pemilu selanjutnya. Mengingat, pada pemilu kali ini, ada banyak yang hal yang menjadi perhatian publik. Seperti kesiapan penyelenggara, hingga adanya pemungutan suara ulang di Kalsel.

Direktur Program Laboratorium Riset Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP ULM, Pathurrahman Kurnain, menguraikan, adanya  pemungutan suara ulang (PSU) di beberapa TPS di Banua patut dicermati.

Kesiapan tentunya menjadi prioritas yang kurang dimaksimalkan. Termasuk pula lambatnya logistik pemilu yang sampai ke daerah. "Pemilu kali ini berjalan baik, dengan beberapa evaluasi. Selain itu, presidential threshold patut pula didiskusikan," urainya.

Sementara itu, Farah, salah satu akademisi yang studi di Rusia, berbagi pengalaman mengenai pemilu di negeri Vladimir Putin tersebut. Menurutnya di Rusia malah lebih simpel. Pihak kedutaan berperan aktif, dan logistik pemilu juga datang lebih dulu.

Mahyuni, mantan Ketua Bawaslu Kalsel pun turut bersuara. Menurutnya, pembelahan karena beda pilihan di Pilpres juga menarik untuk dibahas. Karena hanya ada dua pilihan untuk rakyat, salah satu faktornya juga karena Presidential Threshold yang tinggi.

Melansir dari laman hukumonline, Presidential Threshold adalah ambang batas perolehan suara yang harus diperoleh oleh partai politik dalam suatu pemilu untuk dapat mengajukan calon presiden. 

Misalnya dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, pasangan calon presiden dan wakil presiden diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki sekurang-kurangnya 25 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau 20 persen suara sah nasional dalam Pemilu Legislatif. (fitri/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner