Anak Milenial Banjarmasin Mainkan Madihin Hingga ke New Zealand (Bagian 1) | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 18 April 2019

Anak Milenial Banjarmasin Mainkan Madihin Hingga ke New Zealand (Bagian 1)

Ferdi, Pamadihinan Kalsel
MADIHIN berasal dari kata madah dalam bahasa Arab yang berarti "nasihat", tetapi bisa juga berarti "pujian" adalah sebuah genre seni bertutur dari Suku Banjar.

Jurnalis: Fitri, Banjarmasin

Di zaman yang modern dan banyak hiburan masa kini tentunya jarang sekali anak muda melestarikan bahkan memainkannya terlebih banyak sekali hiburan-hiburan yang ada di gawai kita.

Namun siapa sangka Ferdi Irawan siswa SMAN 1 Banjarmasin ini memiliki hobi menjadi pemain Madihin alias Pamadihinan. Kepada BeritaBanjarmasin.com, Selasa (16/4/2019) Ferdi menceritakan pengalamannya bergelut dengan kesenian khas Banjar ini.

Pada awalnya Ferdi mulai menyukai Madihin pada saat duduk di bangku SMP mengikuti ekskul Madihin. "Waktu itu saya sekolah di SMPN 2 Banjarmasin," ucapnya.

Kemudian setelah satu tahun belajar musik tradisional, Ferdi diajak oleh guru seninya waktu yaitu Asyikin, untuk tampil Madihin di acara perpisahan sekolah.

"Awalnya sih kurang menguasai dan masih amatir, namun saya terus berlatih, dan waktu tampil di acara perpisahan sambutannya sangat meriah. Banyak kakak kelas dan teman yang suka, senang dan terhibur," ucapnya.

Setelah itu, ia pun jadi lebih sering tampil di acara sekolah hingga tampil di rumah dinas Wali Kota Banjarmasin.

Terus setelah masuk SMAN 1 Banjarmasin Ferdi menemukan teman yang suka dan bisa Madihin, namanya Muhammad Fadhil. Dari awal pertemuan itulah Ferdi dan Fadhil melakukan kolaborasi dengan membuat video-video Madihin.

“Saat kelas sebelas para pemadihinan se-Kalsel berkumpul dan membentuk grup bernama Madihinesia, sekitar 50 orangan lebih,” ucapnya. (fitri/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner