 |
| ilustrasi: unsplash/Martin Adams |
BERITABANJARMASIN.COM - Bulan purnama total merupakan fenomena langka yang jarang terjadi. Namun, tahukah Anda fenomena Supermoon ini bakal tiga kali menyentuh bumi pada awal tahun 2019?
Berdasarkan postingan akun resmi @infobmkg di sosial media instagram, peristiwa bulan purnama pertama ini bertepatan dengan posisi bulan di Perige atau yang akrab didengar dengan sebutan supermoon.
Ketiga waktu yang dimaksud yaitu Super Blood Moon pertama terjadi pada Senin, 21 Januari 2019 pada pukul 12. 16 WIB akan terjadi gerhana bulan total. Bulan akan menjadi merah. Namun sayangnya fenomena ini tidak dapat dilihat langsung di Indonesia.
Sedangkan bulan purnama yang dapat dilihat di Indonesia yaitu pada 22 Januari 2019 pada pukul 2.59 WIB, atau pada dinihari. Dimana posisi bulan tepat berada di Perige. Kedua, bakal terjadi Supermoon pada 19 Februari 2019, pukul 22.53 WIB. Pada fenomena ini tidak dibarengi gerhana bulan.
Dari data ini dapat kita ketahui bahwa posisi bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi. Dan yang terakhir bakal terjadi pada 21 Maret 2019 pukul 8.42 Wib. Peristiwa ini dinamakan Purnama Ekuinoks, pada peristiwa ini tidak terjadi gerhana bulan.
Saat supermoon terjadi ukuran bulan menjadi lebih besar 14 persen dari saat purnama apoge. Menurut BMKG peristiwa supermoon ini juga akan berdampak pada pasang surut air laut yang secara umum bakal lebih besar daripada biasanya.
Biyah, warga Batakan, Kabupaten Tanah Laut, mengatakan, fenomena supermoon yang berdampak pada pasang surut air laut memang harus diwaspadai. Terlebih sang Ayah yang bekerja sebagai Nelayan. "Pasang surut air laut harus diwaspadai, atau libur dulu pas tanggal kejadian itu supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (puji/sip)
Posting Komentar