Nikmatnya Gado-gado Banjar di Warung Terapung Amang Awi | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 22 September 2018

Nikmatnya Gado-gado Banjar di Warung Terapung Amang Awi

Warung Makan Terapung di Tepi Siring Piere Tendean/beritabanjarmasin.com
BANJARMASIN, BBCOM - Kuliner Banjarmasin yang sering kita jumpai di tepian siring Sungai Martapura, Jalan Piere Tendean memiliki khas dan identitas masing-masing yang mereka tampilkan untuk menggaet minat para pengunjung agar membeli jualan mereka.

Salah satunya Warung Makan Terapung, dengan konsep makan di kelotok (perahu) sebagai wadah untuk berjualan yang kemudian mereka sebut Warung Makan Terapung. Mengangkat identitas cita rasa khas Banjarmasin, Amang Awi sang owner menyediakan tiga pilihan menu makanan. Semuanya kuliner khas Banjar, diantaranya Soto Banjar, Nasi Sop Banjar dan Gado-Gado khas Banjarmasin.

Sejak tahun 2015, Warung Makan Terapung ini bersandar di Siring Piere Tendean. Amang Awi menyebutkan sudah tiga tahun dia membuka usaha kulinernya di sana dan selama tiga tahun itu tidak pernah tutup untuk jualan. Amang Awi beserta empat orang keluarganya bergantian keluar masuk untuk menjaga jualan dan tidak pernah tutup. "Saya pikir ketika kami tutup dan ada orang jauh ingin datang makan ke sini, tentu saja mereka kecewa," ucap Amang Awi.

Dengan menawarkan harga sepuluh ribu rupiah per porsi, dagangan Amang Awi laris manis setiap harinya, baik dari kalangan muda ataupun tua datang menghampiri sebuah kelotok kecil yang disebutnya warung makan ini. Omset penjualan setiap harinya kadang tak menentu, akan tetapi jika dirata-ratakan ternyata cukup wow juga. Hingga mencapai satu juta rupiah per harinya yang berarti laku sekitar 100 porsi dalam sehari. "Berbeda untuk Sabtu dan Minggu, kami dapat mengantongi uang sekitar 4 sampai 5 juta seharinya, yang berarti 400 sampai dengan 500 porsi laku terjual pada akhir pekan," ungkapnya.

Amang Awi menambahkan rata-rata yang datang ke tempatnya mengatakan rasanya berbeda dengan warung makan lainnya yang lebih modern, dan yang paling banyak menyebutkan adalah terkait rasa gado-gadonya yang khas.

"Di sini tetap mempertahankan rasa misalnya saja pada gado-gado kami tidak mencampur dengan tahu dan tempe sebab ini sudah mengarah pada pecel, dan soal sambal murni dari kacang dan gula merah saja, tanpa campuran yang lain. Ini yang kami namakan khas Banjarmasin, karena sejak dulu orang Banjar membuat gado-gado seperti ini," tuturnya.

Sari seorang pengunjung memaparkan bahwa rasa masakan di warung makan Amang Awi ini khas seperti masakan orang Banjar, cocok untuk semua kalangan warga Banjarmasin untuk menikmati makanan khas Banjar ini. "Rasanya yang enak dan harganya murah ini cocok untuk kantong semua kalangan, saya sering makan di sini karena cocok dengan selera lidah saya, bahkan dalam seminggu bisa hampir setiap hari saya makan di sini," ujarnya. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner