Belajar dari Jepang, Begini Harusnya Warga Urban Banjarmasin Kelola Kantong Plastik | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 29 Juni 2018

Belajar dari Jepang, Begini Harusnya Warga Urban Banjarmasin Kelola Kantong Plastik


Akbar Rahman, Dosen Teknik Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat/beritabanjarmasin.com 
BANJARMASIN, BBCOM - Isu lingkungan sekarang menjadi salah satu isu yang paling banyak di perbincangkan selain isu energi. Oleh karenanya dalam rangka menjaga Bumi dari kerusakan hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan pengelolaan kantong plastik yang baik.

Penggunaan kantong plastik memang banyak mendatangkan kerugian. Ya, Kurangnya kesadaran dari masyarakat sendiri menjadi faktor utama dalam hal pengendalian kantong plastik.

Di Banjarmasin sendiri, pelarangan penggunaan plastik untuk toko modern dan ritel sudah tertuang dalam Peraturan Walikota nomor 18 tahun 2016. Hal ini, diyakini dapat menekan kerugian yang diakibatkan penggunaan kantong plastik di masyarakat perkotaan.

Menurut Akbar Rahman, Dosen Teknik Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat mengungkapkan, ada perbedaan dalam penanganan kantong plastik di negara maju seperti Jepang. "Di Jepang penggunaan plastik tidak jadi masalah, karena pengelolaan sampah plastik sudah berjalan sejak jadi sampah (sampah rumah tangga atau individu). Jadi, setiap sampah plastik di Jepang bisa dengan mudah di daur ulang," ungkap Akbar kepada beritabanjarmasincom, pada Jumat (29/6/2018).

Pemisahan sampah  seperti sampah plastik bekas botol minuman dan bekas kresek yang dilakukan oleh warga Jepang memudahkan proses daur ulang. "Kuncinya adalah pada kesadaran dan perilaku disiplin warganya yang membuat manajemen sampah bisa berjalan dengan baik," tambahnya. 
Salah satu cara pengendalian penggunaan plastik di tempat perbelanjaan di Jepang, utamakan kesadaran dan memberikan ruang untuk memilih bagi warganya/beritabanjarmasin.com
Terkait upaya pemeritah kota Banjarmasin menanggulangi penggunaan kantong plastik ini, pria kelahiran Batulicin, 10 Februari 1981 menyatakan, tidak cukup hanya dengan regulasi. "Satu sisi mungkin bisa menekan penggunaan sampah plastik, tapi perlu juga dilihat atau dievaluasi efektivitasnya, perbaikan harus terus dilakukan. Goalnya bukan hanya menekan jumlah plastik sampah tapi bagaimana agar bisa menumbuhkan kesadaran warga kota. Lebih jauh, bagaimana caranya agar sampah-sampah, khususnya sampah plastik bisa menjadi bermanfaat," tuturnya.

Lebih lanjut, Akbar yang sedang mengambil program Doktor di Saga University-Jepang ini menambahkan, aturan kantong plastik harus ditopang oleh langkah-langkah nyata pemerintah kota. "Hal pentingnya warga kota harus paham pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya dengan metode buang sampah yang baik dan benar," tandasnya. (puji/ayo)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner