KAMMI dan BPI : Pendekatan Kultural Menjadi Senjata Untuk Meminimalisir Politik Uang | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Minggu, 18 Maret 2018

KAMMI dan BPI : Pendekatan Kultural Menjadi Senjata Untuk Meminimalisir Politik Uang

Banjarmasin, BBCom - Menjelang pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 2018 di Kalimantan selatan dan Pemilu serentak 2019 nantinya, beberapa Organisasi kepemudaan di tanah air menggelar gerakan-gerakan pencerdasan pemilu.
Sesi foto bersama dengan para peserta dan narasumber/beritabanjarmasin.com
Tak ketinggalan seperti yang dilakukan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim indonesia (Kammi) Banjarmasin dan Banjar public iniative (Bpi) menggelar diskusi dengan mengusung tema Pemuda versus Money politic, pada Ahad (18/03) bertempat di sekretariat Bpi Kayutangi, Banjarmasin.

Mengundang seluruh Organisasi kepemudaan dan Komunitas-komunitas yang ada di kota Banjarmasin, sehingga diskusi berjalan sangat interaktif. 

Di isi oleh narasumber seperti M. Alfiansyah Ketua Kammi Banjarmasin dan Ketua Bpi Riza Ajwari. 

Riza menjelaskan bahwa pelopor kemerdekaan berawal dari para pemuda. 

"Kalau kita baca sejarah ada Boedi Oetomo yang awal-awal menjadi motor pergerakan pra kemerdekaan hingga muncul gerakan-gerakan lainnya," ujarnya. 

Ia juga menambahkan jangan sampai kalangan muda menganggap politik itu kotor, politik itu ibadah dia bagian dari cara kita untuk memperbaikinya. 

Senada dengan Riza, Alfiansyah menyampaikan bahwa selain mengawasi hulunya, hilirnya juga jangan lupa kita awasi yakni proses seleksi tim seleksi seperti Kpu dan Bawaslu. 

"Saya menghimbau kepada teman-teman ini menjadi gerakan bersama, gerakan pensucian politik dan anak muda harus menjadi mitra kritis," ujarnya. 

Ia juga menambahkan bahwa akan menjadikan pemuda sebagai episentrum gerakan menolak politik uang dengan menggandeng lembaga resmi dan masyarakat. 

Beberapa penanggap seperti Windy Prasetyo dari Anis Matta pemimpin muda Kalsel juga menganggap bahwa anak muda jangan sampai anti terhadap politik karena saatnya anak muda mematahkan money politic.

Di akhir kesimpulan Kammi dan Bpi memberikan gagasan bahwa pendekatan kultural menjadi salah satu senjata untuk meminimalisir praktik politik uang misalkan dengan menggandeng peran keluarga hingga para Ulama atau tokoh-tokoh keagamaan karena melihat kondisi mayoritas Kalsel yang religius. (ghomadi/ayo)

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner