BANJARMASIN, BBCOM - Memberikan uang kepada sanak keluarga, maupun tetangga atau orang terdekat menjelang Idul Fitri sudah menjadi budaya di Indonesia, tidak terkecuali di Banjarmasin.
Tahun ini, Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan menyediakan stok uang pecah sebesar Rp4,822 triliun atau naik 16 persen dari 2016 lalu yang hanya Rp2,453 triliun.
Kepala Tim Sistem Pembayaran Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Ocky Ganesa mengatakan, kenaikan stok tersebut menyusul kenaikan perekonomian masyarakat secara umum di Kalsel. Ini membuat pihaknya melakukan peningkatan stok ketersediaan uang yang akan ditukarkan.
Seperti diketahui, kata dia, menjelang lebaran pemasukan masyarakat juga bertambah dengan adanya Tunjangan Hari Raya dan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara.
"Stoknya memang Rp4,822 triliun, namun BI memproyeksikan sebesar Rp2,5 triliun. Itu untuk jaga-jaga," jelasnya.
Program penukaran uang pecah tahun ini diberi nama paket 37. Mengapa demikan? Sebab, urainya, para warga hanya diperbolehkan menukarkan uang maksimal Rp3,7 juta per orang. Itu sebagai cara agar penyebaran uang pecah bisa merata.
Adapun uang pecahan yang diperolah dari penukaran Rp3,7 juta itu diantaranya Rp20 ribu ditukarkan sebanyak Rp2 juta, Rp10 ribu ditukar sebanyak Rp1 juta, kemudian Rp5 ribu sebesar Rp500 ribu, dan Rp2 ribu sebesar Rp200 ribu.
Ia menambahkan, kegiatan penukaran uang akan berlangsung sejak 12 sampai 22 Juni 2017 di berbagai lokasi, seperti Pasar Wadai Ramadan 12,14,16 dan 22 pukul satu siang sampai empat sore. Pasar Sudimampir tanggal 15 pukul sembilan pagi sampai 12 siang, halaman Masjid Sabilal Muhtadin tanggal 13 dan 21 pukul sembilan pagi sampai 12 siang.
Kemudian untuk wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru ada di Lapangan Murjani Banjarbaru tanggal 19 pukul sembilan hingga 12 siang, serta Pasar Martapura tanggal 20 dari pukul sembilan pagi sampai 12 siang. "Kalau harinya dari Senin sampai Kamis," jelasnya. [sbr/sip]
Posting Komentar