BERITABANJARMASIN.COM – Meski memiliki tingkat elektabilitas
cukup tinggi, Rudy Resnawan nampak masih bimbang untuk maju menjadi bakal calon
Gubernur Kalimantan Selatan periode 2015-2020. Sampai saat ini ia belum
mengambil sikap soal kepastian dirinya maju menjadi bakal calon Gubernur.
Padahal kabarnya sudah ada dua partai besar yang berniat meminangnya.
![]() |
RUDY RESNAWAN - Diprediksi maju menjadi Cagub Kalsel |
Rudy Resnawan
sendiri adalah kader partai Golkar Kalimantan Selatan. Di internal Golkar
Kalimantan Selatan juga belum ada sinyal untuk memastikan siapa yang akan
diusung menjadi bakal calon Gubernur, karena ada beberapa nama yang juga
diprediksi berpeluang. Nama-nama tersebut adalah Bupati Kabupaten Banjar Sultan
Khairul Saleh dan Bupati Kabupaten Batola Hasanuddin Murad.
Wakil Gubernur
Kalimantan Selatan ini mengatakan ingin fokus dulu menghabiskan masa jabatan
sebagai Wakil Gubernur. Apalagi masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan
hingga akhir jabatan nanti. “Untuk saat ini biar saya fokus dulu menyelesaikan
tugas sebagai Wakil Gubernur,” kata Rudy Resnawan baru-baru tadi.
Saat ditanya tentang
sikap resmi partai Golkar, Rudy Resnawan mengatakan belum mengetahui.
Menurutnya di Golkar banyak kader-kader yang juga memiliki potensi dan
berpeluang dicalonkan menjadi calon Gubernur Kalimantan Selatan. Terkait hasil
survei yang menempatkan dirinya masih di papan atas, Rudy Resnawan mengaku tak
begitu ambil pusing. “Kalau di partai Golkar tentu tak kekurangan kader yang
mampu menjadi calon Gubernur,” ujarnya.
Soal dirinya
sudah dipinang oleh PPP Kalimantan Selatan, ia tak mau berkomentar. Rudy
kembali menekankan bahwa ia sementara ini ingin menghabiskan masa jabatan
sebagai Wakil Gubernur dulu. Mantan Walikota Banjarbaru ini nampak sangat
berhati-berhati mengeluarkan komentar.
Sementara itu,
pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kalimantan Selatan semakin tidak jelas.
Lambannya pembahasan atas Perppu yang menggugurkan UU Pilkada menyebabkan
penyelenggaraan pemilihan kepala daerah kemungkinan diundur ke 2016.
Ini jelas
semakin membingungkan para tokoh yang sudah ancang-ancang akan maju menjadi
bakal calon kepala daerah di Kalimantan Selatan. Ketua Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Kalimantan Selatan, Samahuddin Muharram mengakui adanya kemungkinan
pengunduran jadwal pelaksanaan pemilihan kepala daerah hingga tahun 2016. “Ada
kemungkinan diundur sampai tahun 2016,” kata Samahuddin
Terlambatnya
pemilihan kepala daerah ini, ujarnya, dikarenakan KPU masih belum bisa
memastikan kapan jadwal pelaksanaan. Perkembangan politik di tataran pusat
masih sangat dinamis, sehingga tak bisa dipastikan bagaimana mekanisme
pemilihan kepala daerah, termasu di Kalimantan Selatan. (stp/mb)
Posting Komentar