Kalsel Waspada Banjir Januari 2015 | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 23 Desember 2014

Kalsel Waspada Banjir Januari 2015

BANUAONLINE.COM – Curah hujan di Kalimantan Selatan mulai semakin tinggi sejak bulan November lalu. Hujan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika akan lebih deras pada bulan Januari 2015 nanti. Awal tahun nanti menjadi puncak musim penghujan di banua. Kalimantan Selatan siap-siap hadapi bencana banjir.
Terutama di kabupaten penghasil tambang, sangat berpotensi terpapar banjir besar seperti tahun lalu. Daerah-daerah rawan bencana banjir besar adalah Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar. Sebanyak 17.836 jiwa menjadi korban dampak dari bencana banjir di Kalimantan Selatan. “Januari menjadi puncak musim penghujan di Kalimantan Selatan, juga diprediksi akan menimbulkan banjir,” kata Sofyan AH, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, (12/2014).
Bencana banjir di Kalimantan Selatan patut diwaspadai, karena di tahun 2014 banjir bahkan memakan dua korban jiwa di Kabupaten Tanah Bumbu. Satu orang dinyatakan hilang akibat banjir yang terjadi pada 14 Maret dan sembilan Agustus 2014. Banjir di daerah penghasil tambang, dikatakannya cukup berbahaya.
Karena banyak hutan yang dibabat, akhirnya daerah resapan air berkurang. Hingga air hujan sangat cepat turun dan membuat sungai pasang. Akibatnya, banjir besar terjadi dalam hitungan jam. Tentunya sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar. “Saat malam turun hujan deras, subuh rumah sudah hanyut dibawa banjir, terjadi sangat cepat dan berbahaya,” ujarnya.
Di Kabupaten Tanah Bumbu, ada empat wilayah yang rawan terkena banjir. Daerah itu adalah daerah Satui, Pagatan, Sebamban, dan Batulicin. Sedangkan di Kabupaten Banjar, rawan terjadi di Martapura dan Pengaron.
Selama 2014 saja, ada 3.654 buah rumah yang terendam, sedangkan sawah dan kebun yang terendam sebanyak 1.663 hektar. Di Kalimantan Selatan sendiri, ada sebanyak 435.962 hektare lahan yang sangat rawan banjir, dengan 86.468 hektar sangat berbahaya jika sudah terkena banjir.
Oleh karena itu, BPBD Kalimantan Selatan sudah mulai membuat alat pendeteksi banjir dini di empat daerah. Alat ini berfungsi memperingatkan masyarakat jika ada potensi banjir yang membahayakan. Sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri untuk menyelematkan diri dan keluarga. “Ini sebagai usaha antisipasi, agar meminimalisir dampak negatif dari bencana banjir,” tambahnya.
Alat ini rencananya dipasang di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Banjar, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dana yang diperlukan untuk alat pendeteksi banjir ini sebanyak Rp 380.000.000. Peralatan akan siap digunakan di tahun 2015 nanti.
Sekedar informasi, Kabupaten Batola ternyata juga memiliki tingkat kerawanan tinggi terkena bencana banjir. Sebanya 188.022 hektar lahan di Kabupaten Batola sangat rawan terkena banjir, apalagi di musim penghujan seperti saat ini. (stp/mb)

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner