BERITABANJARMASIN.COM – Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, secara resmi membuka Festival Manopeng Banyiur, Jumat (11/07/2025), yang digelar selama tiga hari di kawasan Jalan Banyiur Luar, Kelurahan Basirih.
Festival ini menjadi salah satu agenda budaya tahunan yang mengangkat kekayaan tradisi masyarakat Banjar.
Wali Kota Yamin menegaskan bahwa Festival Manopeng bukan sekadar pertunjukan seni dan budaya, melainkan simbol dari peradaban masyarakat Banjar yang telah diwariskan secara turun-temurun selama ratusan tahun.
Ia menekankan pentingnya mempertahankan warisan tersebut di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.
“Ini adalah sejarah yang hidup. Di tengah era digital seperti sekarang, kita patut bangga karena masih memiliki akar budaya yang kuat dan menjadi ciri khas daerah kita,” ujar Yamin.
Festival Manopeng merupakan agenda tahunan yang digagas oleh keluarga besar Dzuriyat Haji Ujang bersama masyarakat Kampung Banyiur.
Tradisi ini rutin digelar setiap malam Senin di bulan Muharam sebagai bentuk syukur atas hasil panen, serta media silaturahmi dan pelestarian budaya lokal.
Salah satu aspek penting dalam Festival Manopeng tahun ini adalah peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan budaya, yang tercermin dari sosok Ferdi Irawan.
Ia dikenal sebagai penerus tradisi topeng, gamelan, hingga tari Jepin di Kampung Banyiur. Ferdi juga merupakan penerima Anugerah Kebudayaan dari Kemendikbud RI tahun 2020, berkat kontribusinya dalam merawat pusaka budaya seperti topeng tua berusia 300 tahun, keris, rabab, dan artefak lainnya yang menjadi identitas budaya lokal sejak masa Datu Mahbud.
“Ferdi Irawan adalah contoh nyata bagaimana generasi muda bisa menjadi pelestari warisan budaya. Kita perlu dukung lebih banyak Ferdi-Ferdi lainnya agar warisan ini tidak hanya dikenang, tetapi juga terus hidup dan berkembang,” lanjut Yamin.
Kegiatan ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus menjadi platform promosi wisata budaya yang berbasis komunitas.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menanggapi aspirasi warga Kampung Banyiur terkait pembangunan dermaga sebagai akses jukung dan fasilitas penunjang latihan seni budaya.
“Semoga Kampung Banyiur dapat terus menjadi inspirasi, tidak hanya sebagai penjaga budaya, tetapi juga sebagai wajah Banjarmasin yang sarat makna dan jati diri,” pungkasnya. (arum/sip)
Posting Komentar