BERITABANJARMASIN.COM - Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin mengubah arah strategi penyelenggaraan kegiatan tahunan dalam Calendar of Event (CoE) 2025.
Tidak lagi menggelar terlalu banyak event besar, tahun depan dinas ini memilih untuk memperkuat event-event unggulan yang memiliki dampak lebih nyata terhadap pariwisata dan pelestarian budaya.
Plt Kepala Disbudporapar Banjarmasin, Fitriah, menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya efisiensi anggaran sekaligus memfokuskan energi pada kegiatan yang benar-benar memberikan nilai lebih bagi daerah.
“Agenda prioritas kami salah satunya adalah Kemilau Festival Jukung Hias Tanglong, yang menjadi ikon dalam perayaan Hari Jadi Kota Banjarmasin,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).
Sejumlah event besar seperti Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) disebut akan dikurangi skalanya.
Menurut Fitriah, keputusan ini diambil karena adanya keterbatasan anggaran serta kebutuhan untuk menyesuaikan program dengan target pariwisata yang lebih terarah.
Meski begitu, Disbudporapar memastikan kegiatan tetap hidup di berbagai lini. Mini event seperti lomba-lomba seni, budaya, dan olahraga tetap digelar secara rutin dan merata.
“Kami ingin menghadirkan kegiatan yang lebih membumi, dekat dengan masyarakat, dan tetap menggugah semangat partisipasi warga,” sebutnya.
Fitriah menegaskan, meskipun jumlah kegiatan berkurang, kualitas dan nilai manfaatnya harus meningkat. Fokusnya adalah pada event-event yang bisa menjadi magnet wisata dan memperkuat identitas budaya lokal.
“Kami tidak sekadar menggelar acara, tapi ingin meninggalkan kesan mendalam dan mengangkat nama Banjarmasin sebagai kota budaya berbasis sungai,” tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar